Hari ini, Sabtu (2/5/2020), Pemkab Blora melalui Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif tersebut. Yang disampaikan oleh Dandim 0721/Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, melalui Pasi Pers Kapten Kav. Teguh Linarto.
“Berdasarakan data yang masuk, hari ini ada 4 kasus positif Covid-19. Kasus pertama sudah meninggal 4 April lalu, kasus kedua dan ketiga menjalani perawatan, sedangkan kasus empat sudah meninggal kemarin yang hasil pemeriksaan swab test lab PCR nya baru keluar hari ini dan dinyatakan positif,” ucap Kapten Kav. Teguh Linarto.
Sedangkan untuk jumlah positif rapid test, masih tetap sebanyak 12 orang, PDP yang masih pengawasan 9 orang, ODP 83 orang masih dipantau, OTG ada 131 orang yang dipantau, dan pemudik mencapai 28.469 jiwa.
“PDP yang meninggal dari Kecamatan Jati, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan kemarin, ternyata hari ini hasil lab PCR nya keluar dan dinyatakan positif. Langkah selanjutnya maka tim Puskesmas Doplang (Kecamatan Jati) akan segera melakukan tracking kepada siapa saja yang pernah kontak langsung dengan almarhum,” terang dr. Fathkur Rokhim.
“Berdasarkan SOP yang berlaku, meskipun pasien dinyatakan positif Covid-19, namun jika kondisi tubuhnya sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan (penyakit pengorbit) , bisa isolasi mandiri di rumah,” tambahnya.
Sedangkan untuk kelanjutan penanganan kasus Kecamatan Jati, menurutnya secara teknis akan disampaikan dari Dinas Kesehatan dalam konferensi pers selanjutnya.
Dengan kondisi ini, maka sudah ada 3 Kecamatan di Kabupaten Blora yang terdapat kasus Covid-19, yakni Blora Kota, Cepu dan Jati. Masyarakat diminta terus waspada dan pemerintah melalui GTPP Covid-19 akan terus melakukan sosialisasi pencegahan persebaran agar tidak semakin meluas.
“Tim satu kita bentuk untuk gerakan CTPS, salah satu armada damkar yang sudah tidak digunakan lagi kita rehab sedemikian rupa untuk fasilitas cuci tangan pakai sabun keliling ke tempat tempat umum,” terang Djoko Sulistiyono.
Adapun tim kedua menurutnya dikembangkan untuk sosialisasi social distancing dan physical distancing guna menertibkan kerumunan masyarakat yang masih sering terjadi dengan berpatroli bersama TNI Polri.
“Selanjutnya tim tiga kami bentuk untuk penertiban tempat hiburan malam, karaoke dan penginapan. Kami mohon kerjasamanya agar masyarakat patuh untuk mencegah persebaran Covid-19 ini,” pungkasnya.(RED-HB01)