RADARBLORA.COM,-Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Komisi B dari Fraksi PKB, H. Abdullah Aminudin, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Resto Mr. Green, Seso Kabupaten Blora.
Acara tersebut dirangkai dengan tasyakuran serta pelantikan dirinya sebagai anggota DPRD Jateng. FGD itu membahas isu-isu ekonomi, khususnya tantangan dan peluang investor di Kabupaten Blora.
Dalam diskusi, Aminudin mengungkapkan tiga kendala utama yang menghambat masuknya investor ke Blora, meskipun di kota-kota tetangga seperti Grobogan, Rembang dan Bojonegoro investor lebih mudah masuk.
Menurut Aminudin, keberadaan mafia tanah menjadi faktor utama yang menyulitkan pembebasan lahan untuk investasi.
“Ini masalah yang harus segera dibereskan agar investor merasa nyaman berinvestasi di Blora,” tegasnya.
Blora memiliki UMK yang masuk dalam 10 besar tertinggi di Jawa Tengah, sehingga dianggap memberatkan investor. Namun, Aminudin menyebutkan bahwa upah tersebut justru masih rendah bagi pekerja lokal.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk mencari solusi berupa regulasi khusus yang bisa menguntungkan kedua pihak,” jelasnya.
Meskipun posisi geografis Blora dianggap kurang strategis, Aminudin optimistis dengan pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan oleh Bupati Arief.
“Gebrakan infrastruktur yang luar biasa membuat akses ke Blora lebih mudah, sehingga letak geografis seharusnya tidak lagi menjadi kendala besar,” paparnya.
Aminudin juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dan dinas-dinas terkait untuk membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang lebih sederhana, praktis, dan ekonomis bagi calon investor.
“Kemudahan prosedur adalah kunci untuk menarik minat mereka,” terang Aminudin.
Melalui jaringan provinsi, ia juga berkomitmen untuk membantu Blora menarik lebih banyak investor.
“Kami akan terus mendorong dan mengarahkan investor dari luar agar melirik untuk membuka perusahan di Blora,” pungkasnya. (YS)