RADARBLORA.COM,– Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Blora menegaskan bahwa sumbangan dari orang tua atau pihak lain untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan bersifat sukarela dan tidak boleh dipaksakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite SMPN 1 Blora, Slamet Pamuji, SH, M.Hum disaat menanggapi adanya miskomunikasi di masyarakat terkait penggalangan dana untuk kegiatan sekolah.
Dalam penjelasannya, Slamet menyampaikan bahwa sumbangan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan yang diperbolehkan berdasarkan Permendikbud No. 75 Tahun 2016. Aturan ini membuka peluang bagi sekolah untuk mendapatkan pendanaan tambahan di luar Dana BOS, yang terbatas, guna mengoptimalkan potensi siswa.
“Kami tidak boleh memungut biaya, tetapi sumbangan dari alumni, CSR perusahaan, atau orang tua yang mampu. Dan itu diperbolehkan selama tidak ada paksaan,” tegas Slamet Selasa (15/4/2025)
Kegiatan yang Didukung Harus Berbasis Kurikulum
Komite Sekolah menekankan bahwa penggunaan dana sumbangan harus sejalan dengan kurikulum pendidikan. Contohnya, kegiatan seperti wisata edukasi ke museum atau acara perpisahan berbasis seni dan manajemen siswa diperbolehkan, asalkan memiliki nilai pembelajaran.
“Wisuda tidak diperbolehkan, tetapi perpisahan yang melibatkan kreativitas dan keterampilan siswa bisa dilakukan. Bahkan, kami mendorong anak-anak mengelola acara sendiri sebagai pembelajaran manajemen,” jelasnya.
Tidak Ada Kewajiban, Prioritas untuk yang Mampu
Komite menegaskan bahwa besaran sumbangan hanya sebagai gambaran kebutuhan, bukan kewajiban. Mereka juga telah memetakan orang tua yang tidak mampu agar tidak dibebani.
“Jika ada yang tidak bisa menyumbang, tidak masalah. Kami akan mencari alternatif pendanaan dari sponsor atau pihak ketiga,” ujarnya.
Peran Paguyuban Kelas dalam Komunikasi
Untuk menghindari miskomunikasi, Komite meminta paguyuban kelas menjembatani informasi ke orang tua. “Angka sumbangan jangan disalah artikan sebagai kewajiban. Ini murni partisipasi sukarela,” pesannya.
Dengan kebijakan ini, SMP 1 Blora berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan tanpa membebani masyarakat, sekaligus memaksimalkan potensi siswa melalui dukungan yang transparan dan bertanggung jawab. (YS)