RADARBLORA.COM,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, melalui Dinas Pendidikan (Dindik), mengambil langkah progresif untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan digital dengan mengintegrasikan pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial (AI) ke dalam kurikulum tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kebijakan ini dirumuskan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Dokumen Kurikulum jenjang SMP yang digelar selama tiga hari dan diikuti oleh 206 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru perwakilan dari berbagai SMP di Blora.
Dian Ahmad Kindarto, S.Pd.SD, M.Pd., Kasi Pembina SMP Dindik Kabupaten Blora, yang mewakili Kabid Dikdas Drs. Slamet Dwi Cahyono, M.Pd., menegaskan bahwa penyusunan dokumen kurikulum ini crucial sebagai acuan pembelajaran selama satu tahun ajaran penuh.
“Dokumen ini adalah fondasi. Oleh karena itu, kami menetapkan sejumlah program prioritas yang wajib dicantumkan oleh setiap sekolah,” ujar Dian di Blora, Rabu (10/9/2025).
Program prioritas tersebut meliputi pembelajaran mendalam (deep learning), coding dan kecerdasan artifisial, Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta penguatan literasi, numerasi, dan sains-teknologi.
Meski bersifat opsional, TKA tetap dimasukkan untuk memetakan dan memacu kemampuan akademik siswa. Selain aspek kognitif dan digital, pembentukan karakter juga menjadi fokus dengan diwajibkannya penerapan “tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat” dalam kurikulum.
“Tantangan terbesar kami adalah integrasi coding dan kecerdasan artifisial ke dalam mata pelajaran Informatika. Ini adalah hal baru yang butuh pendalaman dan metode yang tepat,” jelas Dian menambahkan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dindik Blora tidak bekerja sendiri. Mereka menggandeng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah di Semarang sebagai narasumber dan pendamping untuk memastikan materi yang diberikan sesuai dengan standar nasional dan implementatif.
Tujuan akhir dari Bimtek ini, menurut Dian, adalah untuk menghasilkan dokumen kurikulum yang matang dan berkualitas. “Dengan dokumen yang baik, diimplementasikan dengan maksimal, kami yakin akan terjadi peningkatan mutu pendidikan yang signifikan di Kabupaten Blora, yang sejalan dengan visi pendidikan nasional,” pungkasnya.
Langkah Dinas Pendidikan Blora ini mendapat apresiasi dari kalangan pendidikan, serta dinilai sebagai terobosan yang selaras dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21, sekaligus menjawab langsung kebutuhan era revolusi industri 4.0. (YS)