RADARBLORA.COM,– Di tengah terik matahari Surabaya, Minggu 21 September 2025, sebanyak 150 jemaah dari Blora memadati Asrama Haji Sukolilo. Wajah-wajah mereka tak tampak lelah, justru bersinar penuh semangat dan haru. Mereka adalah jemaah umroh yang sedang mempersiapkan perjalanan spiritualnya bukan hanya dengan teori, tetapi juga dengan menyusuri jejak para penyebar Islam di Tanah Jawa.
Kegiatan yang digelorakan oleh biro perjalanan Khadijah Wisata PT Nabila Inti Persada ini merupakan rangkaian kedua dari persiapan pemberangkatan umroh, yang rencananya akan diberangkatkan dari Pendopo Bupati Blora pada 13 Oktober 2025 mendatang. Namun, lebih dari sekadar prosedur, acara ini adalah sebuah perjalanan untuk menyentuh hati dan mengokohkan niat.
Sebelum mempraktikkan manasik, rombongan yang menggunakan tiga bus tersebut terlebih dahulu melakukan ziarah religi ke makam sejumlah wali Allah, di antaranya Sunan Bonang, Mbah Asmorokondi, Sunan Drajat, hingga Sunan Ampel. Ziarah ini dimaksudkan untuk meneladani perjuangan para wali dan memohon doa restu sebelum menuju Baitullah.
Direktur Khadijah Wisata, H. Muhammad Mashuri, dengan penuh syukur memaparkan betapa pentingnya momentum ini. “Yang terpenting adalah di saat jemaah dengan khidmat mengikuti pelatihan manasik ini. Ini adalah momen di mana niat dan tekad mereka ditempa, tidak hanya untuk memahami tata cara, tetapi untuk menyucikan hati,” ujar Mashuri dengan suara lembut namun penuh keyakinan.
Mashuri kembali menekankan, perjalanan ini adalah tentang menjawab panggilan Ilahi.
“Kami ingin memastikan bahwa tamu-tamu Allah ini berangkat tidak hanya dengan fisik yang siap, tetapi juga dengan hati yang khusyuk dan ilmu yang mantap. Ziarah ke makam para wali adalah pengingat bahwa perjuangan untuk beribadah memerlukan ketulusan dan kesabaran, sebagaimana perjuangan mereka menyebarkan Islam,” jelasnya.
Haru dan bahagia menyelimuti para jemaah. Salah seorang jemaah, Siti Aminah (57), mengaku tidak menyangka persiapan umroh bisa dilakukan dengan begitu mendalam.
“Ini sangat menyentuh hati. Kita diajak untuk tidak hanya siap secara materi dan fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Berziarah dulu, mengenang jasa para wali, baru kemudian praktik manasik. Seperti menyelesaikan puzzle kerinduan untuk ke Tanah Suci,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Komitmen Khadijah Wisata PT Nabila Inti Persada untuk memudahkan umat Muslim mewujudkan impiannya ke Tanah Suci juga diwujudkan dengan berbagai program kemudahan, seperti pembayaran fleksibel, sistem tabungan, hingga program ‘ajak teman’ yang inklusif.
Mengakhiri pesannya, Mashuri berbagi hikmah yang menyentuh relung hati setiap orang yang mendambakan Baitullah.
“Ingat, saudaraku. Jarak ke Baitullah tidak akan pernah berkurang jika kita tidak pernah melangkah. Allah memanggil bukan yang mampu, tapi yang memiliki kemauan dan niat yang tulus. Dengan niat yang kuat, insyaAllah jalan itu akan dibukakan, meski kita merasa tidak kaya atau tidak cukup pandai.”
“Mari segerakan niat baik ini. Semoga Allah mudahkan setiap langkah kita untuk menjadi tamu-Nya,” pungkasnya penuh doa.
Sebuah perjalanan yang dimulai dengan ‘lelah’ di dunia, diyakini akan kembali membawa berkah dan cahaya yang tak terhingga bagi 150 jemaah yang bertekad menghadap Sang Khalik. (YS)