RADARBLORA.COM,– Blora, Jawa Tengah-Di tengah sorotan terhadap layanan kesehatan yang kerap diwarnai antrean panjang dan prosedur berbelit, sebuah cerita segar datang dari jantung Jawa Tengah. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetijono Blora, rumah sakit milik pemerintah daerah, membuktikan bahwa transformasi layanan kesehatan yang berpihak pada rakyat bukanlah hal mustahil. Prestasi gemilang ini diakui secara nasional dengan diraihnya Radar Kudus Award 2025 untuk kategori Rumah Sakit Terbaik dengan Inovasi Layanan Berbasis Digital Terdepan.
Penghargaan yang diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jumat 17 Oktober 2025 itu, diterima langsung dengan penuh kebanggaan oleh Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki. Namun, di balik piala dan piagam, yang sesungguhnya dirayakan adalah keberhasilan sebuah rumah sakit “daerah” dalam merangkul warganya dengan teknologi.
“Dolan Soetijono”: Jawaban Kegalauan Pasien dan Keluarga.
Bagi banyak pasien dan keluarga, momen menunggu hasil laboratorium atau rontgen adalah saat-saat yang mencemaskan. Harus bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk mengambil selembar kertas hasil adalah beban tersendiri, terutama bagi mereka yang tinggal di pelosok atau lansia.
Kini, kegalauan itu mulai terjawab oleh sebuah aplikasi sederhana bernama “Dolan Soetijono”. Dalam bahasa Jawa, “dolan” berarti “berkunjung”. Sesuai namanya, aplikasi ini mengajak pasien untuk “berkunjung” ke rumah sakit secara virtual.
“Kami ingin menghapus kecemasan dan memangkas jarak. Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, hingga riwayat pengobatan dan cara konsumsi obat, bisa diakses langsung dari genggaman tangan. Pasien tidak perlu lagi menunggu lama di rumah sakit hanya untuk menunggu hasil cetak,” ujar dr. Puji Basuki, dengan semangat yang terpancar jelas.
Dia, dr. Puji menjelaskan, prosesnya sangat mudah. “Cukup dengan nomor rekam medis dan tanggal lahir, seluruh informasi kesehatan pasien tersaji. Data mereka pun tersimpan aman secara digital. Ini tentang memberikan rasa tenang dan kontrol penuh kepada pasien atas kesehatannya sendiri,” tambahnya.
Komitmen Total Tinggalkan Era “Administrasi Berkas”.
Lebih dari sekadar aplikasi, yang dilakukan RSUD dr. R. Soetijono adalah sebuah perubahan budaya. dr. Puji menegaskan komitmen penuh rumah sakitnya untuk meninggalkan sistem manual berbasis kertas yang lambat dan rentan error.
“Kami instruksikan kepada seluruh tenaga medis dan staf untuk beralih sepenuhnya ke rekam medis elektronik. Ini bukan hanya efisiensi, tetapi juga akurasi data yang menyelamatkan nyawa,” tegasnya. Dorongan ini juga disampaikan kepada pasien agar mereka terbiasa memanfaatkan kemudahan digital ini.
Masa Depan Layanan Kesehatan Semakin Praktis.
Inovasi tidak berhenti di situ. Sebagai langkah lanjutan, RSUD dr. R. Soetijono Blora sedang mempersiapkan terobosan berikutnya: sistem pembayaran non-tunai lengkap dengan QRIS, kartu debit, dan mobile banking.
“Dengan sistem cashless ini, kami ingin meringankan beban pasien dan keluarga. Mereka tidak perlu lagi repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak di saat-saat yang mungkin sedang sulit. Semua menjadi lebih praktis, aman, dan transparan,” terang dr. Puji.
Prestasi RSUD dr. R. Soetijono Blora ini adalah bukti nyata bahwa dengan komitmen dan inovasi, rumah sakit daerah bisa setara, bahkan melampaui, layanan rumah sakit swasta di kota besar. Mereka tidak hanya membangun gedung, tetapi juga membangun kepercayaan dan kenyamanan bagi masyarakat yang mereka layani. Sebuah teladan yang patut diacungi jempol dari Blora untuk Indonesia. (YS)
