RADARBLORA.COM,– Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas melalui program pembangunan keluarga. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Minggu (2/11/2025).
Edy menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki perhatian besar terhadap masa depan anak Indonesia. “Presiden ingin anak-anak bangsa ini tumbuh dengan baik, cerdas, sehat, dan kuat. Karena itu, pemerintah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp525 miliar untuk program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Blora
Oleh-olehnya berupa susu, telur, dan bahan pangan bergizi lainnya agar kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, dapat terpenuhi,” ujar Edy di hadapan masyarakat Blora.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga menyoroti kondisi riil di lapangan, di mana masih ditemui anak-anak di pelosok Blora yang hidup dalam keterbatasan. Ia menekankan bahwa perhatian terhadap gizi anak dan ibu hamil harus terus diperkuat untuk mencegah adanya generasi yang tertinggal, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan.
“Kami kini tengah menunggu data terbaru jumlah ibu hamil di Blora untuk memastikan program peningkatan gizi berjalan tepat sasaran,” tambahnya. Edy juga mengingatkan pemerintah daerah untuk cermat dalam mengelola anggaran, terutama menyongsong tahun 2026, guna mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan pokok seperti telur, ikan, dan sayuran.
“Kita perlu memastikan ekonomi tumbuh seiring dengan peningkatan gizi masyarakat. Jadi oleh-olehnya bukan hanya bantuan pangan, tapi juga kesehatan dan kesejahteraan,” tegasnya.
BKKBN Jawa Tengah Ungkap Kekhawatiran atas Perilaku Berisiko Remaja.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Suwarno, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas meningkatnya perilaku berisiko di kalangan remaja. Ia memaparkan data yang mengkhawatirkan.
“Data menunjukkan, di usia 14–15 tahun sekitar 20 persen anak sudah melakukan hubungan seksual. Angka ini meningkat drastis pada usia 16–17 tahun hingga mencapai 60 persen. Ini menjadi peringatan serius bagi kita semua,” jelas Suwarno.
Temuan ini menegaskan pentingnya sosialisasi program Bangga Kencana yang tidak hanya fokus pada gizi, tetapi juga pada pendidikan kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi generasi muda.
Kepala Desa Tamanrejo, Suratman, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya sosialisasi tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Edy di tengah-tengah masyarakat kami. Semoga ‘oleh-oleh kesehatan’ yang beliau bawa benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujarnya.
Ia berharap program Bangga Kencana dapat terus disosialisasikan secara lebih luas agar masyarakat semakin memahami pentingnya perencanaan keluarga dan peningkatan kualitas hidup, yang pada ujungnya akan mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat. (YS)

















