RADARBLORA.COM,– Komitmen nyata Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR-BKK) Blora dalam mendukung stabilitas perekonomian daerah mengantarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menjadi salah satu finalis penilaian inovasi nasional Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Keberhasilan ini menegaskan peran strategis Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai ujung tombak kebijakan publik di tingkat akar rumput.
Puguh Hariyanto, Direktur Utama PT. BPR BKK Blora, menyampaikan rasa bangganya usai mengikuti sesi presentasi dan penilaian yang digelar Kemendagri, Jumat 14 November 2025. Menurutnya, nominasi ini bukan sekadar pengakuan administratif, melainkan bukti atas kerja kolektif dan dampak langsung yang dirasakan masyarakat.
“Kami bangga sebagai BUMD bisa menjadi bagian dari inovasi Pemkab Blora. Konsistensi dan kerja nyata yang dipimpin Bupati Arief Rohman telah membawa nama Blora selalu masuk dalam nominasi bergengsi ini. Insya Allah, kali ini kita bisa meraih juara,” tegas Puguh dalam keterangan resminya.
Jaringan Luas Jadi Kekuatan.
Kunci kontribusi BPR BKK Blora terletak pada jaringan kantornya yang tersebar di hampir seluruh kecamatan. Infrastruktur yang solid ini memungkinkan penyaluran subsidi komoditas pangan dan program pasar murah menjangkau pelosok daerah, yang pada akhirnya menjadi faktor penekan inflasi yang efektif.
“Alasan kontribusi kami signifikan adalah karena jaringan kami sangat luas. Volume komoditas yang kami distribusikan besar, dan nilai subsidi yang kami keluarkan untuk menstabilkan harga juga cukup besar. Ini adalah intervensi yang langsung menyentuh pasar,” papar Puguh.
Konsistensi Program Sejak 2023.
Yang menarik, Puguh mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan khusus atau program “dadakan” jelang penilaian nasional. Semua inisiatif yang diapresiasi Kemendagri telah berjalan secara konsisten sejak 2023 dan akan berlanjut di 2026.
Program-program tersebut bersifat holistik, tidak hanya fokus pada inflasi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial, seperti:
1) Subsidi Komoditas Pangan: Menjaga harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.
2) Penanganan Stunting: Intervensi gizi bagi balita.
3) Bantuan Air Bersih: Memastikan ketersediaan air di musim kemarau.
4) Bedah Rumah: Memperbaiki rumah warga kurang mampu.
Transformasi Digital dan Fokus pada Kepercayaan Masyarakat.
Di era modern, BPR BKK Blora juga tidak tinggal diam. Lembaga ini secara bertahap melakukan transformasi digital untuk meningkatkan layanan pembiayaan dan penghimpunan dana, dengan tujuan mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat desa.
“Prinsip utama kami adalah menjaga kepercayaan. Masyarakat percaya menitipkan dananya di BPR BKK karena mereka tahu lembaga ini tidak hanya mengejar profit, tetapi memiliki jiwa sosial yang kuat. Kehadiran kami adalah untuk mereka,” jelasnya.
Dengan rekam jejak ini, puguh kembali mengingatkan bahwa BPR BKK Blora tidak hanya beraspirasi menjadi pemenang dalam kompetisi. Tetapi lebih jauh, ingin dijadikan role model bagi BUMD lainnya di Indonesia.
Lebih lanjut, tentang bagaimana lembaga keuangan daerah dapat menjadi motor penggerak stabilitas ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Peluang Pemkab Blora untuk meraih prestasi dalam Penilaian Inovasi Nasional Kemendagri tahun ini pun dinilai sangat terbuka lebar pungkasnya.(YS)

















