Dalam keterangan pers nya yang disiarkan secara live steaming youtube Protokol dan Komunikasi Pimpinan Blora, Bupati menyampaikan bahwa saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah kosong atau tidak ada. Dalam artian pernah ada satu namun sudah meninggal.
“Namun saya ingatkan bahwa saat ini ada 6 orang yang rapid testnya positif. Kita sedang menunggu hasil test lanjutan (swab test) dari BTKL Yogyakarta. Karena tidak mengalami gejala klinis maka mereka kita lakukan isolasi di rumah masing-masing. Teknisnya nanti dijelaskan dari Dinas Kesehatan,” ucap Bupati.
“Ikuti semua anjuran pemerintah. Kita ini tidak tahu apakah kita sehat atupun tertular. Ketika kita tertular maka kita juga berpotensi menularkan kepada orang lain. Inilah yang kita khawatirkan. Oleh karena itu agar virus ini segera selesai, ikuti setiap anjuran pemerintah,” tegas Bupati.
“Kepada para pemudik yang jumlahnya hampir 27 ribu, kami minta agar tetap di rumah. Isolasi diri secara mandiri di rumah selama 2 minggu. Kasus virus Corona terus bertambah baik nasional maupun daerah, sehingga kita harus terus waspada,” sambung Bupati.
Dalam kesempatan itu Bupati juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Bupati berpesan agar seluruh ibadah bulan Ramadhan bisa dilaksanakan dari rumah saja.
“Saya anjurkan untuk saudara muslim bisa melaksanakan ibadah di rumah, tarawih di rumah lebih baik agar kita terhidnar dari penularan virus corona. Sekali lagi kita tidak pernah tahu apakah kita sehat atau sedang membawa virus. Dengan ibadah di rumah InsyaAllah nilai ibadahnya sama, dan semuanya sehat,” pungkas Bupati.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyatakan bahwa di Blora sudah pernah ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 satu orang yang meninggal 9 April lalu di wilayah Blora Kota.
“Dari kasus meninggal ini, sudah kita lakukan tracking ada 3 orang yang positif rapid test. Saat ini sedang menunggu hasil swab test nya. Semoga saja nanti hasilnya negative. Kita masih menunggu dari BTKL Yogyakarta,” terang Lilik Hernanto.
Kemudian menurutnya ada tambahan rapid test positif satu dari Desa Kentong Kecamatan Cepu yang merupakan pendatang dari Jakarta. Saat ini juga sedang menunggu hasil swab test dari BTKL Yogyakarta.
“Selanjutnya dua hari lalu, ada tambahan dua reaktif rapid-test dari Kecamatan Kradenan. Mereka adalah pendatang dari Pondok Temboro Magetan. Ada sekitar 100 santri yang mudik, sebagian sudah rapid test dan diperoleh 2 positif rapid,” ujar Lilik Hernanto.
Jadi pihaknya menyimpulkan saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru satu (sudah meninggal), dan 6 orang positif rapid test (tes anti bodi)
“Kami tekankan rapid test belum menjadi diagnose, baru menjadi test screaning awal anti bodi. Kita tunggu wab test nya. Kita pasti khawatir walaupun baru positif rapid-test, jangan berlebihan takut yang berujung mendiskriminasi, dan mengisolasi. Ini tidak boleh. Asalkan tetap melaksanakan protokol kesehatan, jaga jarak untuk tidak kontak langsung dan memakai masker, itu sudah aman. Jangan justru mendiskriminasikan, mereka juga korban,” tegas Lilik Hernanto.
“Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam pos penjagaan perbatasan. Kita akan terus melakukan penjagaan dalam rangka pencegahan dan persebaran virus Corona ini. Hingga 24 April kemarin sudah ada 10.474 pemudik yang menggunakan angkutan umum,” ungkap Pratikto Nugroho.
Adapun berdasarkan data monitoring Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora per 26 April 2020 pukul 21.00 WIB jumlah total pemudik di Kabupaten Blora sudah mencapai 26.439 jiwa. Sedangkan jumlah OTG ada 8 orang, ODP 108 orang, PDP 9 orang, per pukul 11.12 WIB siang ini.(RED-HB01)