RADARBLORA.COM,– Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, sukses menggelar Farmer Field Day (FFD) 2025 sebagai bagian dari Sekolah Lapang Tematik Tanaman Padi dengan tema “Budidaya Tanaman Padi Menggunakan Pupuk Berimbang DAKINE”.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kadinas DP4 Blora, Camat Bogorejo Ruswanto, ST., Kapolsek Bogorejo, Kaposramel Bogorejo, serta puluhan petani setempat.
Dalam sambutannya, Ruswanto, ST. mengungkapkan bahwa program ini telah membuahkan hasil nyata: “Dari biasanya 5-6 ton/hektar di musim tanam kedua, kini bisa mencapai 8,26 ton/hektar—naik 33%!”
Dukungan Pemerintah Pusat hingga Desa.
Pencapaian ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pelatihan berbasis teknologi ppertanian
Ruswanto juga menyoroti peran anggaran desa yang kini difokuskan pada ketahanan pangan, termasuk program asuransi pertaniantermas yang telah diluncurkan di sejumlah desa.
Tak hanya itu, Pemkab Blora telah menandatangani Nota Kesepakatan dengan Nahdlatul Ulama (NU) pada 15 Juli 2025 untuk pengembangan pertanian organik.
“Ke depan, kita harus seimbang antara produktivitas dan kelestarian tanah,”** tegas Ruswanto.
Komitmen Blora Menuju Lumbung Pangan Nasional.
FFD 2025 menjadi bukti implementasi kebijakan Bupati Blora yang mewajibkan setiap desa memiliki “demlot pertanian organik“.
Harapannya, inovasi seperti pupuk berimbang dan sekolah lapang dapat diduplikasi di daerah lain untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Acara ditutup dengan demo aplikasi pupuk di lahan percobaan dan dialog interaktif antara petani dengan penyuluh.
“Dengan kolaborasi semua pihak, target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia semakin nyata,” pungkas Ruswanto.
Perlu diketahui FFD 2025 ini bertujuan mempromosikan penggunaan pupuk berimbang, khususnya Pupuk DAK NF, untuk meningkatkan produktivitas padi sekaligus menjaga kesehatan tanah. (YS)