Kondisi itu mengundang keprihatinan masyarakat yang disikapi dengan melaksanakan perbaikan darurat bersama oleh para relawan. Seperti yang dilakukan Senin siang (13/4/2020) di ruas Jalan Kamolan-Banjarejo, tepatnya di Desa Sendangwungu.
Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si pun ikut turun langsung ke lapangan, mengurug lubang jalan bersama para relawan serta mengapresiasi kegiatan gotong royong ini. Dengan memakai masker, sambil memegang cangkul dan meratakan material, dirinya berharap masyarakat bisa bersabar karena perbaikan tahun ini ditunda.
“Akibatnya sejumlah ruas jalan yang akan dibangun dengan DAK 2020 ini dibatalkan. Salah satunya Jalan Kamolan-Banjarejo yang telah dianggarkan Rp 6, 3 miliar juga ikut dihentikan oleh pemerintah pusat guna penanganan Covid-19,” terangnya.
Wakil Bupati juga menerangkan bahwa kerusakan Jalan Kamolan-Banjarejo memang ditangani secara bertahap. Sejak 2018 jalan mulai dibeton di Desa Mojowetan, dan berlanjut 2019 kemarin dibeton mulai dari Dukuh Ngablak Desa Sumberagung hingga Desa Banjarejo.
“Rencana awalnya di 2020 ini tuntas dengan pembetonan dari Ngablak hingga Jembatan Kenduruan Desa Gedongsari dengan anggaran DAK 2020 dan peningkatan jalan dengan anggaran DAU (Dana Alokasi Umum) dari Jembatan Kenduruan hingga Kamolan,” tambah Wakil Bupati.
Namun karena DAK 2020 dibatalkan, maka 2020 ini tinggal peningkatan jalan dari DAU yang bisa dijalankan.
Sementara itu, Kepala DPUPR Blora, yang diwakili Plt. Kepala Bidang Bina Marga Wilayah I, Bambang Joko Wijanarko, ST, membetulkan bahwa sedianya pembangunan Jalan Kamolan-Banjarejo akan selesai di tahun anggaran 2020 ini dengan dua paket pekerjaan.
“Karena yang anggaran DAK dibatalkan akibat pandemi Covid-19, maka yang masih bisa dijalankan adalah proyek peningkatan jalan dari Dana Alokasi Umum atau DAU. Nilainya sekitar 5 miliar yang nantinya akan dikerjakan dari jembatan Kenduruan hingga perempatan Kamolan
dengan sistem hotmix atau AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course).,” sebutnya.