RADARBLORA.COM,– Perayaan HUT RI ke-80 di Kabupaten Blora berhasil dibawa ke level yang berbeda. Lewat Pawai Pembangunan yang semarak, bukan hanya seru-seruan biasa yang ditampilkan, melainkan sebuah statement kuat dari generasi muda. Puluhan kontingen dari Paud, TK, SD hingga SMP turun ke jalan, tapi yang bikin sorotan adalah penampilan epic siswa-siswi SMPN 3 Blora.
Mereka tidak membawakan dance cover lagu pop atau drama modern, tapi justru memilih mengangkat legenda Prabu Siliwangi, sang Raja Pemberani dari Pasundan
Dengan kostum adat Sunda yang autentik dan aura percaya diri yang tinggi, mereka membawakan fragmen dimana Prabu Siliwangi mempersatukan dua kerajaan yang sedang bertikai.
Pertunjukan itu bukan sekadar teatrikal, tapi sebuah powerful message tentang kepemimpinan, keberanian, dan perdamaian yang justru dibutuhkan banget sama dunia sekarang.
Bukan kebetulan mereka memilih tema ini. Trimo, S.Pd., M.Pd, Kepala SMPN 3 Blora, ngobrol sama kami dan bilang, “Ini strategi kami buat hack mindset anak muda. Kita feed mereka dengan konten positif lewat medium yang keren. Prabu Siliwangi itu ibarat superhero-nya Indonesia sendiri. Dia punya nilai kepemimpinan, keberanian, dan kecerdasan yang kita ingin tanamkan sejak dini.”
Trimo juga nambahin, nilai-nilai ini nggak cuma untuk siswa siswi, tapi juga jadi pengingat untuk para guru.
“Intinya, kita semua harus jadi ‘Prabu Siliwangi’ di bidang masing-masing. Guru memimpin dengan bijak di kelas, siswa maupun siswi berani memimpin masa depannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.” jelanya Sabtu (23/8/2025)
Penampilan mereka sukses bikin decak kagum ribuan penonton yang memadati jalanan Blora. Mereka membuktikan bahwa mempelajari dan melestarikan cerita rakyat nggak ketinggalan jaman, malah bikin mereka stand out dan punya identitas.
Acara ini akhirnya bukan cuma seru dan meriah. Tapi sukses ngasih pesan ke seluruh anak muda Indonesia: untuk memimpin di masa depan, kita harus paham akar budaya kita sendiri. Karena di situlah kita menemukan nilai-nilai hebat yang bisa kita terapkan buat solve masalah-masalah kekinian.
Jadi, siapa bilang anak muda jaman now nggak tertarik sama sejarah? Di Kabupaten Blora, mereka justru menjadikannya trending topic. (RB)