PEKERJA MIGRAN INDONESIA KECAM PERKATAAN WARSIT ANGGOTA DPRD BLORA DAN MINTA UNTUK PERMOHONAN MAAF SECARA TERBUKA KEPADA PMI (TKW)

Bacaan Lainnya

Foto para pekerja migran Indonesia di hongkong

HALOBLORA.COM – Ucapan yang salah satu anggota DPRD Blora yang viral ditanggapi oleh Dewan Pimpinan Pusat Serikat Buruh Migran Indonesia (DPP SBMI), telah mengirimkan surat protes dan pernyataan sikap, menuntut permohonan maaf dari H.M. Warsit, salah satu anggota DPRD Blora, dari Partai Hanura.

Atas perilakunya, yang diduga memarahi petugas medis, Kepala Bidang P3LS Dinas Kesehatan, Edi Sucipto, selaku Ketua Tim Pemeriksaan Pencegahan Penularan Wabah Corona di Blora, dan penolakannya untuk diperiksa di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis malam, (19/3/2020), usai kunjungan kerja di Lombok, Nusa Tenggara Barat, demikian isi surat yang menuliskan kronologi awal peristiwa tersebut.

Dianggap Lecehkan TKW

Mungkin peristiwa itu, yang menjadi viral, baik secara nasional, dan dikecam oleh jutaan netizen, dan runyamnya lagi, karena menyinggung tenaga kerja wanita (TKW), sehingga menjadi sorotan dunia internasional, pasalnya ada 9 juta tenaga kerja kita di luar negeri, merasa dilecehkan martabatnya oleh Warsit.

Oleh karena itu, DPP Serikat Buruh Migran Indonesia mengirimkan surat mengutuk keras dan pernyataan sikap, sekaligus minta pertanggungjawaban kepada HM Warsit selaku anggota Dewan, untuk meminta maaf dan mencabut pernyataannya. Kemudian DPRD Blora, melalui Badan Kehormatan untuk menjatuhkan sanksi kepada HM Warsit, sesuai dengan kesalahannya.

Judy TKW asal Cilacap

Hal senada juga disampaikan Atas ucapan  seorang TKW asal Cilacap di Hongkong Sri Martuti atau akrab disapa Judy mengecam tindakan anggota DPRD Blora yang merendahkan TKW.

Perempuan yang juga menjabat Koordinator Forum Warga Cilacap di Hongkong itu menambahkan, virus corona tidak milih siapa yang bakal jadi korbannya.

Semua orang bisa jadi korban virus corona, baik TKW maupun anggota DPR.

Menurut Judy, ucapan anggota DPRD itu merendahkan TKW.

Sebagai respons ucapan tak simpatik kepada TKW, Judy membuat surat terbuka untuk anggota DPRD Kabupaten Blora itu.

“Saya menulis ini karena sebelumnya sudah melihat beberapa postingan dari teman-teman yang marah atas statement beliau,” kata Judy .(RED-HB01)

Baca Juga:  Tradisi Sambatan Mapak, Kearifan Lokal Yang Masih Lestari Dilakukan di Desa Plantungan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *