Pemkab Blora Gelar Rembuk Stunting 2025 untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting

RADARBLORA.COM,– Pemerintah Kabupaten Blora menggelar Rembuk Stunting 2025 di Ruang Rapat Bapperida Blora pada Rabu (19/3/2025). Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini, Ketua TP PKK Blora Hj. Ainia Shalicah, Forkopimda Blora, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, serta berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk kepala OPD, camat, puskesmas, institusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Blora. “Hari ini kita melakukan penandatanganan komitmen penanggulangan dan percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Blora tahun 2025,” ujarnya.

Target dan Komitmen Penurunan Stunting
Beberapa poin komitmen yang disepakati dalam Rembuk Stunting 2025 meliputi:
1. Target penurunan stunting tahun 2025 sebesar 20,81%.
2. Program prioritas daerah diarahkan untuk meningkatkan cakupan 12 indikator pelayanan esensial yang belum tercapai.
3. Peningkatan peran lintas sektor, termasuk ormas, akademisi, dunia usaha, media, mitra pembangunan, dan CSR dalam intervensi stunting.
4. Komitmen dan dukungan APBdes untuk Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

Berdasarkan data tahun 2024, terdapat 14.549 keluarga berisiko stunting di Kabupaten Blora. Sementara itu, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Blora mencapai 21,2%. Meskipun angka stunting berdasarkan pengukuran rutin (EPPGBM) tahun 2024 turun menjadi 5,94% dari 6,31% pada tahun sebelumnya, upaya penurunan stunting masih perlu ditingkatkan.

Peran Lintas Sektor dalam Penanganan Stunting
Wakil Bupati Blora menekankan bahwa masalah stunting bersifat multidimensi dan memerlukan kolaborasi lintas sektor. “Upaya penanganan stunting harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara terintegrasi, dari tingkat pusat hingga desa,” ujar Sri Setyorini.

Rembuk Stunting 2025 menjadi langkah strategis untuk memastikan rencana kegiatan dan intervensi pencegahan stunting berjalan lancar dan terintegrasi. Forum ini juga menjadi wadah diskusi bagi para pemangku kepentingan, dengan narasumber seperti Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, SH, dan Ketua TP PKK Blora Hj. Ainia Shalicah.

Dukungan BKKBN dan Program GENTING
Eka Sulistia Ediningsih mengapresiasi komitmen serius Kabupaten Blora dalam penurunan stunting. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan capaian yang telah diraih. “Capaian di Blora sudah luar biasa, tinggal bagaimana mempertahankan dan meningkatkannya,” ujarnya.

Eka juga menyoroti program Quick Win dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, salah satunya adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Program ini bertujuan untuk mendorong gotong royong masyarakat dalam membantu pemerintah mengatasi stunting. “GENTING merupakan bentuk gotong royong untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen kuat dari seluruh pihak, Pemerintah Kabupaten Blora optimis dapat mencapai target penurunan stunting tahun 2025 dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang. (YS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *