HALOBLORA.COM – Pengunjung pasar hewan (pasar Pon) Blora diajak patuh protokol kesehatan sebagai aspek budaya dalam memasuki kebiasaan baru dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora M.Solichan Mochtar ketika meninjau pasar hewan Blora, Kamis (16/7/2020).
“Jadi ketertiban, kebersihan dan patuh protokol kesehatan khususnya bagi pengunjung dan pedagang pasar hewan di Blora, supaya menjadi budaya yang membumi dan terus diikuti. Pakai masker, bawa hand sanitizer di saku atau kendaraan angkutan untuk cuci tangan,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kabid Kebudayaan juga memberi contoh cara memakai masker dan menyemprotkan cairan hand sanitizer kepada sejumlah pengunjung dan pedagang hewan sambil mengimbau supaya patuh protokol kesehatan.
“Sebagaimana disampaikan oleh Tim Gugus Tugas, bahwa pencegahan penularan Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama. Dan ini harus menjadi bagian dari budaya yang harus disikapi oleh semua warga masyarakat, tak terkecuali pengunjung dan pedagang di pasar hewan Blora,” terangnya.
Menurut amatannya, masih ada beberapa pedagang dan pengunjung di pasar hewan Blora yang tidak memakai masker tetapi juga tidak sedikit yang sudah patuh pada protokol kesehatan.
Dikatakannya, kita harus budayakan mulai dari anak-anak, generasi milenial, semuanya harus cancut taliwondo (giat bersama) melawan virus korona dengan senang hati dan dinikmati, tidak perlu takut berlebihan.
“Namun perlu lebih intensif membangun budaya tertib dalam menggiatkan kesadaran warga masyarakat. Kalau itu sudah membudaya, saya yakin, akan menjadi kebiasaan yang baik. Dan itu harus diawali dari diri kita sendiri,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala UPTD Pasar Wilayah I Dindagkop UKM Blora, Eko Budi Utomo. Menurutnya, semua aktivitas di pasar hewan harus dilakukan dengan protokol kesehatan.
“Memang benar, harus menjadi bagian budaya yang dipatuhi. Harus pakai masker, cuci tangan, social distancing dan cek suhu tubuh,” tandasnya.
Setelah dibuka kembali dalam adaptasi kebiasaan baru ini diharapkan pasar hewan Blora lebih bersih dan lebih tertib dari sebelumnya sehingga pengunjung tidak terdampak penularan Covid-19. Di lokasi pasar tersebut tidak hanya penjual hewan saja, melainkan ada berbagai penjual seperti kuliner, pakaian dan peralatan pertanian.
Berdasarkan informasi perkembangan Covid-19 di kabupaten Blora hingga Rabu (15/7/2020) angka penambahan angka positif korona naik drastis. Hasil swab ada 32 positif baru. Jadi sehari sebelumnya hanya 66 kasus, kemarin menjadi 98 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto mengatakan, penambahan yang sangat siginifikan ini keluar kemarin pagi. Hasil ini cukup mencengangkan. Karena sejak diberlakukannya darurat virus korona sejak Maret dan pertama ditemukan positif pada April lalu.
“Baru kemarin mengalami penambahan yang sangat signifikan sehingga ini menjadi problem baru setelah Blora mulai menerapkan new normal pada awal Juni lalu,” ungkapnya.
Penambahan kasus baru menurut Lilik, berasal dari beberapa klaster. Yakni, Klaster Jiken, di Desa Bergolo 12, Nglobo 6, Dari hasil rapid tes KPU 11, sisanya dari wilayah lain penambahan satu kasus.
Penyebabnya lanjutnya, tentu penambaan yang sangat signifikan ini karena masyarakat masih rendah dalam penerapan protokol kesehatan.
‘’Makanya masih banyak penularan, jadi masyarakat harus diingatkan kalau Covid-19 masih ada,” jelasnya.
Kondisi ini menurutnya juga menjadi masalah serius apalagi Blora sudah menerapkan new normal atau kebiasaan baru pada Juni lalu. Maka pihaknya melaporkan kenaikan kasus ini kepada bupati dan harus ada langkah-langkah lain yang lebih ketat agar masyarakat faham.
‘’Yang dikira sudah selesai padahal kasusnya melonjak luar biasa,” imbuhnya. (RED-GUH)