RADARBLORA.COM,-Dampak Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD mulai terasa di berbagai sektor, termasuk di Dinas Pendidikan Kabupaten Blora mengalami pemangkasan anggaran hingga Rp 1,7 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabid Sarpras) Disdik Blora, Sandi Tresna Hadi,S.T.,M.M, menegaskan bahwa meskipun terjadi refocusing anggaran, perencanaan pembangunan tetap berjalan seperti biasa.
“Saat rakorpok kemarin, Dinas Pendidikan mengalami refocusing anggaran sekitar Rp 1,7 miliar. Pemangkasan ini sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan yang mencakup perjalanan dinas, kegiatan seremonial, dan pelatihan. Namun, untuk sarpras (sarana dan prasarana) sendiri, hingga saat ini belum ada pemangkasan,” ujar Sandi pada Selasa (25/2/2025).
Terkait kendala dalam refocusing anggaran, Sandi memastikan bahwa program pembangunan fisik serta pengadaan barang dan jasa tetap berjalan sesuai rencana.
“Untuk kendala refocusing, sejauh ini belum ada, dan semoga tidak ada. Rencana kegiatan sarpras tetap berjalan, seperti pembangunan fisik, rehabilitasi, paving, toilet, serta penyediaan barang dan peralatan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sandi mengungkapkan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2025 hingga kini belum bisa dicairkan ke kas daerah akibat adanya efisiensi anggaran yang ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Sampai sekarang, saya belum tahu apakah Blora akan mendapatkan DAK atau tidak. Tapi, saya berharap tetap ada, meskipun jumlahnya mungkin berkurang dibanding tahun lalu. Dana Alokasi Umum (DAU) juga sedang dalam perencanaan, dan targetnya bisa selesai pada Maret. Begitu pula dengan bantuan dari Provinsi (Banprov), yang hingga kini masih menunggu kepastian,” pungkasnya.
Meski menghadapi tantangan efisiensi anggaran, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora optimis bahwa program pembangunan tetap dapat direalisasikan demi meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. (YS)