RADARBLORA.COM,– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, S.Pd., M.Si, mengumumkan akan diselenggarakannya Seminar Nasional bertajuk “Kesiapan Guru Menyongsong Indonesia Emas” pada tanggal 28 Mei mendatang. Acara tersebut rencananya akan digelar di Pendopo Kabupaten atau salah satu hotel setempat, dengan target peserta mencapai 1.000 guru dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Sunaryo menekankan pentingnya peran organisasi profesi seperti PGRI dalam meningkatkan kompetensi guru. Ia juga menyoroti Peraturan Menteri yang mewajibkan “satu hari belajar untuk guru per minggu” sebagai upaya peningkatan kualitas pendidik.
“Dulu regulasinya belum jelas, sekarang sudah ada landasan hukumnya. Guru harus terus belajar sesuai mata pelajaran yang diampu,” ujarnya.
Fokus pada Peningkatan Kompetensi Guru
Sunaryo menjelaskan, Dinas Pendidikan Blora akan mengatur pelatihan guru melalui website khusus yang tidak mengganggu jam tatap muka siswa.
“Kita bagi waktu pelatihan sesuai dengan Mata Pelajaran (Mapel) dan jenjang pendidikan. Misalnya, guru SD akan memiliki jadwal khusus untuk pengembangan diri,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai kebingungan guru terkait perubahan kurikulum, seperti mata pelajaran tertentu yang berstatus “wajib” menjadi “pilihan“. “Saya sendiri masih mencari narasumber resmi untuk menjelaskan hal ini,” tambahnya.
Dukungan PGRI dan Perlindungan Profesi Guru
PGRI disebutkan memiliki peran strategis dalam meningkatkan karier, wawasan, dan perlindungan profesi guru. Sunaryo menyinggung kasus-kasus di mana guru menghadapi tuntutan orang tua siswa. “PGRI harus hadir membela guru yang didiskriminasi,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi pencairan tunjangan guru yang dilakukan langsung oleh pemerintah pusat. “Ini bukti komitmen negara terhadap kesejahteraan pendidik,” ucapnya.
Isu Kekurangan Guru dan Rekrutmen P3K
Sunaryo mengakui bahwa masalah kekurangan guru tidak hanya terjadi di Blora, melainkan di seluruh Indonesia. Meski kebijakan rekrutmen guru honorer sempat dihentikan, ia meyakini pemerintah akan segera membuka rekrutmen PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun depan.
“P3K diangkat berdasarkan kebutuhan khusus sekolah dan daerah, jadi tidak boleh sembarangan dimutasi. Sayangnya, masih ada yang menganggap ini sebagai jalan pintas untuk menjadi PNS,” ungkapnya.
Program Sertifikasi Guru dan PPG
Untuk guru yang belum bersertifikat pendidik, Kementerian Pendidikan akan segera meluncurkan Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan (PPG) dengan skema lebih mudah.
“Targetnya menuntaskan 800 guru yang belum tersertifikasi. Ini kesempatan emas bagi guru untuk meningkatkan kompetensi,” tandas Sunaryo.
Seminar ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan guru menghadapi tantangan pendidikan di era Indonesia Emas 2045. Pemerintah daerah dan pusat terus berkomitmen mendukung peningkatan mutu pendidikan melalui kebijakan yang pro-guru. (YS)