TP PKK Blora Galakkan Gerakan Zero Waste, Sulap Limbah Kain Jadi Bernilai Ekonomi

Ketua TP PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman, S.H., M.Pd.AUD., M.Pd.BI., bersama perwakilan PKK Kecamatan se Kabupaten Blora (foto dok: Istimewa/Radar Blora)

RADARBLORA.COM,– Komitmen untuk mewujudkan gaya hidup ramah lingkungan dan pemberdayaan ekonomi keluarga diwujudkan secara nyata oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Melalui Pelatihan Zero Waste yang digelar Kamis 6 Nopember 2025, organisasi yang bergerak di tingkat akar rumput ini mengajak anggotanya mengubah limbah kain perca menjadi produk kreatif yang bernilai jual.

Bacaan Lainnya
Yuk pasang Iklan

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman, S.H., M.Pd.AUD., M.Pd.BI., ini menjadi bagian dari program kerja bidang sandang Pokja III TP PKK setempat. Pelatihan ini tidak hanya sekadar pelatihan keterampilan, tetapi juga menjadi wadah untuk menanamkan filosofi zero waste dan ekonomi sirkular di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Hj. Ainia Shalichah menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam menjawab dua persoalan sekaligus: mengurangi beban sampah tekstil dan menciptakan peluang ekonomi.

“Dengan kegiatan ini, kita ingin menanamkan kesadaran bahwa limbah kain bukan sampah, tetapi dapat disulap menjadi produk kreatif seperti tas, taplak, dan hiasan rumah. Ini sejalan dengan semangat zero waste dan ekonomi sirkular,” tegas Ainia Shalichah.

Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat Blora untuk lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya limbah tekstil.

Di sisi lain, hal ini juga menjadi sarana peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi perempuan, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan keluarga.

“Melalui pelatihan ini, TP PKK Kabupaten Blora menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah daerah menuju Blora yang lebih bersih, kreatif, dan berdaya,” jelasnya.

Secara teknis, pelatihan diisi dengan praktik langsung di mana para peserta yang merupakan perwakilan PKK dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Blora, terlihat antusias mendaur ulang potongan-potongan kain perca. Hasilnya beragam, mulai dari tas, taplak meja, hingga hiasan rumah dengan motif dan warna yang menarik, membuktikan bahwa sampah bisa memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi.

Kegiatan semacam ini dinilai sangat relevan dengan kondisi nasional, di mana Indonesia tengah berjuang mengatasi masalah sampah, termasuk sampah tekstil yang volumenya terus meningkat. Inisiatif dari tingkat kabupaten seperti yang dilakukan PKK Blora ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan prinsip zero waste sekaligus memberdayakan perempuan secara ekonomi. (RB)

Yuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *