WARGA BLORA DI WAMENA AKHIRNYA DIPULANGKAN ,NGUNGSI DIKAMPUNG HALAMAN

Bacaan Lainnya
Yuk pasang Iklan

“Alhamdulillah, atas arahan Bapak Bupati, kita dari Dinsos P3A, bersama Baznas dan Bagian Kesra bisa memberikan bantuan pemulangan dari Wamena ke Blora. Keluarga Pak Sugiono bisa sampai kampung halaman dengan selamat dan bergabung dengan keluarga besarnya,” ucap Kepala Dinsos P3A, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si.

Menurutnya, kedepan Dinsos P3A bersama beberapa pihak terkait akan mengupayakan agar keluarga Sugiono bisa meneruskan kehidupannya dengan layak di Blora.

“Kita telah berkoordinasi dengan Kemensos dan Baznas Kabupaten Blora. Kalau memang Pak Sugiono bersedia mengikuti proses rehabilitasi sosial dari Kemensos, akan kita fasilitasi. Nanti dari Baznas pun akan kita usahakan bantuan permodalan usaha. Akan dibahas bersama. Yang pasti akan ada bansos berupa sembako,” terang Dra. Indah Purwaningsih, M.Si.

Pihaknya mengakui bahwa untuk sementara baru lima warga yang dipulangkan ke Blora. Tidak menutup kemungkinan jika ada tambahan, pihaknya siap memberikan bantuan.

“Kita terus berkoordinasi dengan Pemprov Papua dan Komandan Yonif Raider 751/Wamena apabila ada warga yang ingin dipulangkan lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sugiono, setibanya di Blora mengaku senang dan bersyukur karena bisa keluar dari Papua (khususnya Wamena) yang menurutnya sangat tidak kondusif.

“Semua barang dan rumah kami tinggalkan begitu saja saat kerusuhan yang kejam itu terjadi. Awalnya istri dan anak-anak saya yang diungsikan dahulu ke Markas Yonif, baru saya menyusul dan bersama-sama menuju Jayapura. Setidaknya ada dua minggu kami mengungsi sebelum terbang ke Surabaya dan pulang ke Blora. Terimakasih Bapak, Ibu semuanya yang telah membantu kami pulang kampung,” terang Sugiono yang berprofesi sebagai pekerja bengkel ini.

“Kami berharap kondisi Wamena dan Papua pada umumnya bisa segera pulih, kembali kondusif seperti sedia kala. Agar seluruh masyarakat terjamin keamanannya dan aktifitas ekonomi berjalan normal. Istri saya sudah takut, tidak mau kembali. Sedangkan saya sendiri belum tahu mau kembali atau tidak,” tambahnya.

Adapun Kriswi Astanti (36), istri Sugiono, menceritakan bahwa dirinya bersama suami mulai tinggal di Wamena sejak tahun 2007 hingga sekarang. Sudah beberapa kali pulang ke Blora untuk melahirkan anak, dan kembali kesana lagi.

“Anak saya empat, dua sekolah di Blora, dan dua di Wamena yang tadi ikut pulang. Sedangkan Faizal ini adik saya,” ucap Kriswi Astanti.

Orangtua Kriswi Astanti, Pak Mardiono (60), dan Bu Aminah Suwartini (63) tidak bisa membendung rasa gembira ketika mengetahui anaknya turun dari mobil. Mereka telah menunggu di depan Gang Koplak, seolah tak sabar ingin memeluk anak, menantu dan cucu cucunya.

“Sempat panik, takut, dan bingung karena beberapa hari lalu tidak bisa komunikasi, jaringan teleponnya diputus dua hari. Bahkan kalau bisa terbang, saya ingin menyusul ke Wamena. Tapi alhamdulillah sekarang anak saya, menantu dan cucu bisa pulang. Terimakasih atas bantuan pemerintah,” kata Mardiono.

Turut menyambut kedatangan rombongan dari Surabaya, Camat Blora, Dasiran, S.Ag, jajaran Forkopimcam, perwakilan Kesbangpol Blora dan tokoh masyarakat setempat. (RED-HB01)

Yuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *