Masing masing mulai mencari tempat yang nyaman agar bisa mengulur kail meskipun waktu untuk memancing baru akan dimulai pukul 16:00 WIB. Cuaca yang saat itu hujan gerimis pun tak menjadi penghalang bagi ibu ibu untuk memancing. Ada yang pakai payung, ada yang duduk di tepi kali sambil pakai jas hujan, bahkan memakai helm.
Mendekati pukul 16:00 WIB, ikan lele sebanyak 500 kilogram atau 5 kuintal disebar oleh panitia di Kali Gabus yang telah diatur sedemikian rupa sehingga ikan tidak menyebar ke aliran hulu.
Bupati Djoko Nugroho yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Umi Kulsum, memberikan aba aba sebagai tanda dimulainya mancing mania.
Tidak hanya ibu ibu dari masyarakat umum saja, para istri pejabat dan anggota organisasi wanita se Kabupaten Blora juga turut andil dalam kegiatan yang berlangsung hingga matahari terbenam ini. Seperti anggota PKK Kabupaten, Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari dan lainnya.
Kehebohan mulai terasa ketika ada peserta mancing mania yang mendapatkan tarikan kuat dari ikan lele. Apalagi ukuran ikan lele yang disebar cukup besar sehingga banyak ibu ibu yang histeris saat menarik ikan. Tak jarang mereka dibantu menarik oleh anak atau suaminya.
“Senang rasanya bisa ikut mancing mania di Gabus ini. Awalnya takut memasang umpan cacing pada ujung kail. Namun saat ada tarikan ikan rasanya senang dan bingung bagaimana cara nariknya. Ikan lelenya besar, takut kalau kailnya patah. Tapi alhamdulillah bisa diangkat,” ucap Yuli, salah satu peserta mancing mania.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Umi Kulsum juga tak kalah seru. Ditemani sejumlah pengurus PKK dan Dharma Wanita, Bu Umi (sapaan akrabnya) butuh waktu agak lama untuk mendapatkan ikan. Namun ketika dapat, semuanya heboh, dan disemangati Bupati Djoko Nugroho agar bisa mengangkat ikannya sendiri.
Menurut Bupati, acara ini diselenggarakan selain untuk sarana hiburan akhir pekan, juga untuk mengampanyekan gerakan gemar makan ikan (Gemari) bagi masyarakat umum.
“Sengaja kita gratiskan agar banyak ibu ibu yang ikut. Ibu ibu adalah tokoh penting dalam keluarga yang berperan dalam penyajian makanan dan asupan gizi bagi anak anaknya. Dengan demikian mereka dapat mengolah ikan yang didapat untuk memenuhi gizi anaknya. Ikan memiliki gizi yang tinggi dan bagus untuk perkembangan anak anak,” lanjutnya.
Menurut Bupati, jangan sampai pertumbuhan seorang anak mengalami kekurangan gizi. Karena jika hal itu terjadi, maka anak tersebut rawan mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan yang sangat rawan terjadi pada seribu hari pertama.
Hal ini selaras dengan komitmen Bupati Djoko Nugroho yang ingin mengurangi angka stunting di Kabupaten Blora. Belum lama ini kegiatan serupa juga digelar di lokasi sama dengan konsep lomba yang diikuti peserta laki laki. (RED-HBHB01)