RADARBLORA.COM,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mendapatkan angin segar untuk mempercepat pembangunan infrastrukturnya. Melalui program Instruksi Presiden (Inpres), pemerintah pusat kembali mengucurkan dana senilai sekitar Rp 100 miliar untuk merevitalisasi empat ruas jalan utama di wilayah yang kerap dijuluki “Kota Minyak” ini.
Bantuan yang signifikan ini diharapkan dapat menjadi pemacu perbaikan di tengah masih banyaknya ruas jalan di Blora yang masih dalam kondisi rusak dan belum tertangani.
“Alhamdulillah di tahun 2025 ini Pemkab Blora mendapatkan Inpres lagi kurang lebih sekitar Rp 100 miliar untuk empat ruas jalan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Nizamudin Al Huda, ST pada Selasa (14/10/2025).
Keempat ruas jalan yang akan ditingkatkan kualitasnya tersebut adalah:
1. Jalan Japah – Tunjungan
2. Jalan Tunjungan – Keser
3. Jalan Jepon – Bogorejo hingga perbatasan Tuban
4. Jalan Cabak – Bleboh
Menurut Huda, proses lelang untuk proyek strategis ini telah rampung. “Hari Jumat kemarin sudah dilakukan kontrak, dilanjutkan dalam minggu ini akan dilaksanakan sosialisasi di lapangan,” jelasnya.
Proyek yang bersifat multiyears ini direncanakan akan dimulai secara fisik pada akhir Oktober 2025 dan ditargetkan mencapai penyelesaian penuh pada Januari 2026. Seluruh proses penganggaran dan pengadaan untuk proyek ini ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY, guna memastikan efisiensi dan akuntabilitas.
Peran Pemkab Blora dalam skema ini difokuskan pada koordinasi dengan pihak pusat dan pengawasan langsung di lapangan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Meski kehadiran dana Inpres ini menjadi dorongan besar, Huda mengakui bahwa tantangan pemeliharaan jalan di Blora masih cukup panjang. Dia menyebut bahwa sekitar 35 persen lebih jalan di Blora masih dalam kondisi rusak ringan hingga berat.
“Sebaran kerusakan terbanyak berada di wilayah Blora Utara, Barat, dan Timur. Sementara Blora Selatan relatif lebih baik karena sebagian besar sudah tertangani melalui program sebelumnya,” paparnya.
Di akhir pernyataannya, Huda menekankan pentingnya kolaborasi untuk membangun konektivitas yang lebih baik. “Harapan kami dalam membangun jalan ini bersinergi, berkolaborasi, dan sesarengan (bersama-sama) dengan seluruh pihak. Baik pembangunan jalan desa, jalan kabupaten, maupun jalan provinsi, agar konektivitas wilayah makin lancar dan ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” pungkasnya.
Keberhasilan pelaksanaan proyek ini diharapkan tidak hanya memperbaiki permukaan jalan, tetapi juga menjadi katalis bagi peningkatan perekonomian lokal dengan memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mobilitas warga Blora. (RB)