TETAP BERKARYA DI TENGAH WARGA MANFAATKAN LAHAN PRODUKTI MILIK PERHUTANI

HALOBLORA.COM- Curah hujan di wilayah Blora dalam sepekan terakhir ini terbilang cukup tinggi, sehingga petani sejumlah desa tersebar di beberapa kecamatan sudah turun ke sawah untuk mepersiapkan lahan yang akan ditanami padi.

Bacaan Lainnya

Sama-sama mempersiapkan lahan, namun lain lahan yang dipersiapkan sejumlah petani di Desa Jetak Wanger, Kecamatan Ngawen yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ” WANA RAHAYU”. Lantaran mereka menggarap lahan persil milik Perhutani KPH Blora, memasuki musim penghujan ini mereka mempersiapkan lahan dan menanami dengan tanaman kedelai. Dibawah pimpinan Sertu (Purn) Widodo, mereka tengah mengembangkan tanaman kedelai varietas “Anjasmoro”.

Tanam perdana kedelai “Anjasmoro” tersebut dilakukan Jumat 9 November 2018, dengan melibatkan sejumlah pihak. Diantaranya personil Koramil dan Polsek Ngawen, Dinas Kehutanan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian UPTD Ngawen. 

Waka ADM Perhutani KPH Blora, Anthonie ketika dikonfirmasi membenarkan jika memang LMDH “Wana Rahayu” di Desa Jetakwanger tengah memanfaatkan lahan persil Perhutani untuk pengembangan tanaman kedelai “Anjasmoro”.

 ”Memang benar, kami juga melakukan pembinaan, harapannya apa yang dihasilkan nanti bisa ikut berperan dalam ketahanan pangan,” ungkapnya.

Adalah mantan Babinsa Sertu (Purn)  Widodo yang menjadi pendorong pengembangan kedelai “Anjasmoro” tersebut. Purna tugas dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0721/Blora, bagi Widodo bukan berarti tidak lagi berbuat sesuatu untuk ikut membantu mensukseskan program pemerintah. Bahkan tampaknya sudah diprogramkan semasa masih dinas, pensiun dari TNI dia lantas menjadi sebuah lembaga masyarakat yang bergerak di bidang Pertanian, dengan tujuan bisa meneruskan pengabdiannya di tengah-tengah masyarakat.

Karena perannya cukup handal di masyarakat sewaktu masih menjadi Babinsa, Widodo didaulat untuk menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ” WANA RAHAYU”, Desa Jetakwanger Kecamatan Ngawen, Blora.

Komoditas Strategis

Kenapa memilih mengembangkan tanaman kedelai ? Menurut Sertu (Purn) Widodo, selama ini kedelai merupakan salah satu komoditas strategis dan menjadi prioritas pemerintah dalam swasembada pangan, selain padi dan jagung.

Widodo mengaku, sebagai Ketua LMDH dirinya merasa tidak asing lagi terjun dalam hal pertanian. pasalnya, selama menjadi Babinsa, dalam menjalankan tugas sehari-hari selalu turun ke lapangan bersama petani guna membantu program pemerintah dalam upaya khusus meningkatkan swasembada pangan nasional.

Berbekal pengalaman tersebut, Widodo tidak menyia-nyiakan kesempatan dituakan di sebuah LMDH, yakni memanfaatkan lahan produktif milik Perhutani yang cukup luas dan dipandang tepat untuk mengembangakan komoditas kedelai.

 ”Ini juga merupakan salah satu bentuk pengabdian saya setelah pensiun, yakni dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam meningkatkan produksi kedelai untuk menyukseskan swasembada pangan yang berkelanjutan. Khususnya bisa berperan bagi petani yang selama ini menggarap lahan di wilayah pemangkuan hutan,” ujar Widodo.

Dari berbagai literatur, kedelai “Anjasmoro” dilepas 22 Oktober 2001 dengan SK Mentan : 537/Kpts/TP.240/10/2001. Daya hasil antara 2,03 –2 ,25 Ton/ha. Kandungan protein : 41,8 –42,1 %, kandungan lemak antara 17, 2– 18,6%. Jenis tanaman ini tahan rebah, moderat terhadap karat daun, sementara itu polong tidak mudah pecah .( RED-HB HR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *