Geliat Semangat Kebinekaan di Tingkat Akar Rumput: Karnaval Budaya Warnai HUT RI ke-80 di Desa Mernung, Blora

RADARBLORA.COM,– Di tengah hiruk-pikuk isu nasional yang kerap memecah belah, sebuah desa kecil di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, justru memberikan teladan nyata tentang semangat persatuan dalam kebinekaan.

Bacaan Lainnya
Yuk pasang Iklan

Ribuan warga Desa Mernung, Kecamatan Cepu, membanjiri jalanan pada Minggu 24 Agustus 2025 untuk menyaksikan dan mengikuti Karnaval Budaya dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80.

Acara yang digagas oleh Pemerintah Desa dan para pemuda setempat ini tidak sekadar menjadi hiburan semata, melainkan transformasi menjadi sebuah pernyataan politik-budaya yang kental

Jalanan desa berubah menjadi galeri nasional berjalan, memamerkan kekayaan budaya Nusantara mulai dari pakaian adat, tarian tradisional, hingga kreasi seni inovatif yang memanfaatkan bahan limbah.

Yang menarik, karnaval ini tidak hanya diikuti oleh anak-anak, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat lintas generasi, menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab kolektif.

Antusiasme massa tidak surut meskipun cuaca sempat tidak mendukung, membuktikan bahwa semangat persatuan dan kecintaan pada tanah air mampu mengalahkan segala rintangan.

Kepala Desa Mernung, Munandar, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini adalah sebuah tindakan nyata melawan lunturnya jati diri bangsa.

“Ini adalah bentuk resistensi kami terhadap globalisasi yang menggerus identitas. Melalui karnaval budaya, kami tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi juga memproklamirkan kembali kemandirian budaya bangsa kita di tingkat yang paling dasar,” tegasnya.

Kemudian sorak sorai dan gemuruh tepuk tangan terus mengiringi sejak dimulainya peserta yang melintas, menciptakan gelombang euforia dan kebanggaan kolektif.

Munandar kembali menjelaskan, Karnaval ini berhasil menjadi microcosm Indonesia, di mana keberagaman bukan untuk dipertentangkan, melainkan dirayakan sebagai kekuatan pemersatu.

Keberhasilan Desa Mernung ini patut menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah maupun pusat. Inisiatif dari bawah seperti ini menunjukkan bahwa upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan nilai-nilai Pancasila justru paling efektif ketika lahir secara organik dari masyarakat, dibandingkan dengan program-program top-down yang seringkali kurang menyentuh akar rumput, pungkasnya.

Karnaval Budaya di Desa Mernung bukan sekadar berita lokal, melainkan sebuah potret optimistis dan pengingat bahwa semangat Bhinneka Tunggal Ika masih hidup dan bernafas dengan kuat di jantung Indonesia. (RB)

Yuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang IklanYuk pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *