HALOBLORA.COM – Bupati Djoko Nugroho pada Kamis siang (24/9/2020) mengukuhkan pengurus Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) “Ceria” Kabupaten Blora masa bakti 2020-2023 di Pendopo Rumah Dinas nya.
Dalam pengukuhan tersebut, Dra. Hj. Umi Kulsum hadir sebagai Dewan Penasehat, sedangkan Dra. Dwi Astutiningsih ditetapkan sebagai Ketua PUSPA Ceria. Keduanya sebelum menghadiri acara ini, baru saja mengambil pengundian nomor urut peserta Pilkada Blora 2020.
Adapun Drs. Mamik Slamet, MM, M.Pd. seorang akademisi STAI Al Muhammad Cepu menjadi Wakil Ketua I, Dra. Yulia Purwati dari GOW Kabupaten Blora menjadi Wakil Ketua II. Kemudian Dra. Puji Rahayu, MM, dari Dinsos P3A sebagai sekretaris I, Kristina Suryanti, S.ST dari IBI sebagai sekretaris II, serta Ida Sri Wahyuni dari TP PKK Kabupaten Blora sebagai Bendahara.
Kepala Dinsos P3A Blora, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa Forum PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan Dan Anak) adalah suatu wadah untuk melakukan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media dalam mendukung percepatan pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Kami laporkan dengan hormat bahwa Forum PUSPA yang diberi nama oleh ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora yaitu PUSPA ‘Ceria’ yang artinya cerdas, inovatif, dan gembira,” ucap Dra. Indah Purwaningsih.
Menurutnya, tujuan dibentuknya Forum PUSPA adalah untuk menggalang dukungan, partisipasi dan sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media untuk percepatan dan efektifitas pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Utamanya tentang pencegahan dan penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia serta kesenjangan sosial ekonomi bagi perempuan. Serta memberikan masukan pada pemerintah terkait pencegahan dan penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia serta kesenjangan sosial ekonomi bagi perempuan,” terangnya.
Adapun keanggotaan Forum PUSPA “Ceria” ini menurutnya terdiri dari beberapa elemen yaitu organisasi profesi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.
Ketua PUSPA “Ceria” yang baru dikukuhkan, Dra. Dwi Astutiningsih, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan mandat yang diberikan untuk memikul tanggung jawab untuk Masa Bakti 2020-2023 yang baru saja dikukuhkan oleh Bapak Bupati Blora.
“Pengukuhan ini merupakan momentum yang sangat penting bagi kita untuk meneguhkan komitmen kita untuk terus dan tidak henti membantu Pemerintah dalam upaya pengentasan permasalahan perempuan dan anak yang sering terjadi disekitar kita,” ungkap Dra. Dwi Astutiningsih.
“Saya berharap Forum Puspa ‘Ceria’ dapat menjadi wadah komunikasi dan sinergi penguatan, perluasan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan perempuan dan anak,” sambungnya.
“Kepada Bapak Bupati Blora dan Bapak/Ibu semua, saya mohon cuti untuk sementara dari Kepengurusan Forum PUSPA ini, dikarenakan pencalonan saya sebagai Calon Bupati Blora. Dan selanjutnya mandat saya serahkan kepada Drs. Mamik Slamet, M.Pd selaku Wakil Ketua I Forum PUSPA “Ceria”,” pungkasnya.
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengapresiasi terbentuknya forum PUSPA “Ceria” dibawah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora.
Menurut Bupati, permasalahan perempuan dan anak-anak ini semakin komplek di tengah pandemi Covid-19, sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah dan stakeholder terkait untuk menanganinya. Inilah yang diharapkan bisa dilakukan PUSPA “Ceria”.
“Acara ini luar biasa, ada dua perempuan hebat yang saat ini ditetapkan sebagai calon Bupati. Terlebih salah satunya baru saja saya kukuhkan sebagai Ketua PUSPA Ceria. Inilah demokrasi, tetap rukun meskipun menjadi lawan politik,” ucap Bupati.
“Harus kita pahami hidup di dunia semakin sulit, sumber daya alam semakin terbatas sementara kebutuhan manusia semakin banyak. Banyak dari mereka yang tidak siap dan tidak memahami sehingga akan menimbulkan konfrontasi dengan keluarga. Forum ini ditujukan untuk mengatasi konfrontasi diantara keluarga yang belum siap,” lanjut Bupati.
Menurut Bupati, forum ini mempunyai tugas yg sangat sulit. Melalui forum ini semoga tugas-tugas kecil yang tidak terpantau oleh pemerintah dapat terselesaikan.
“Forum ini bagus. Namanya apik. Singkatan e apik. Untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan senyum ceria maka insya Allah akan terselesaikan. Untuk membantu mengatasi permasalahan masyarakat gunakan kearifan lokal sebagai strategi komunikasi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh warga di pedesaan,” pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi, Apt, M.Si, MM,dan ditutup dengan Pengarahan Peningkatan Kapasitas Forum PUSPA dengan narasumber Kuriake Kharismawan, S.Psi, M.Si. (RED-HB01)