RADARBLORA.COM,-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Yayuk Windrati, SIP. menekankan pentingnya keterlibatan kelompok marginal, termasuk perempuan dan pemuda dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Blora. Hal tersebut disampaikan saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (11/10/24).
Menurut Kepala Dinas PMD yang berparas cantik tersebut, keterlibatan perempuan dan pemuda bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan bagian dari peraturan perundang-undangan yang harus dipatuhi.
“Keterlibatan perempuan dan pemuda sudah diatur dalam perundang-undangan, jadi mereka harus diikutsertakan dalam setiap tahapan Musrenbangdes,” jelasnya.
Kembali orang nomer 1 di DPMD Kabupaten Blora menambahkan, bahwa partisipasi kelompok marginal ini memiliki dampak yang signifikan dalam merumuskan program pembangunan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
“Partisipasi kelompok marginal penting untuk memastikan bahwa program-program pembangunan yang dirumuskan benar-benar mencerminkan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat desa,” ucapnya.
Dalam perencanaan pembangunan desa, Yayuk Windrati juga menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara berbagai kepentingan yang ada. Dengan melibatkan lebih banyak perempuan dan pemuda, diharapkan dapat terwujud perencanaan yang lebih inklusif dan berkeadilan. Hal ini dinilai sangat penting mengingat desa-desa di Blora memiliki keragaman kondisi sosial dan ekonomi.
Selain itu, ia juga menyoroti bahwa keterlibatan kelompok-kelompok ini tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan, tetapi juga harus dilanjutkan dalam pelaksanaan dan pengawasan program-program pembangunan desa.
“Kita perlu memastikan bahwa perempuan dan pemuda juga memiliki peran dalam pelaksanaan dan evaluasi program, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” harapnya.
Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas Musrenbangdes
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan pembangunan yang semakin kompleks, Yayuk berharap Musrenbangdes di Blora dapat menjadi forum yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok marginal.
“Musrenbangdes harus terus diperbaiki, terutama dalam hal keterbukaan dan inklusivitas. Kami ingin desa-desa di Blora menjadi lebih mandiri dan sejahtera melalui program-program yang disepakati bersama, dengan partisipasi semua elemen masyarakat,” terangnya.
Perlu diketahui, DPMD Blora sendiri telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan proses Musrenbangdes berjalan dengan baik. Salah satunya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa terkait teknis pelaksanaan Musrenbangdes yang lebih inklusif.
Dengan semangat gotong royong dan keterlibatan semua pihak, diharapkan Musrenbangdes di Blora mampu menjadi katalisator dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. (YS)