Dengan didampingi Kepala Satpol PP Blora, Drs. Djoko Sulistiyono; Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa hari ini ada penambahan kasus positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab lab PCR.
“Hari ini ada penambahan 5 kasus positif. Dari lima kasus baru ini, empat diantaranya adalah dari Kecamatan Kradenan yang merupakan kluster Temboro. Sedangkan satu kasus lainnya adalah seorang perempuan usia sekitar 50 tahun dari Kecamatan Bogorejo, yang sebelumnya punya riwayat sakit dari Surabaya,” ucap Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.
Dengan adanya penambahan ini maka menurut Lilik Hernanto untuk jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blora menjadi 29 kasus. Dengan rincian 23 dirawat, 3 meninggal, dan 3 sembuh.
“Yang sembuh baru saja nambah satu yang dari Puskesmas Rowobungkul Ngawen, yakni salah satu pasien kluster Temboro. Datanya belum sampai masuk di website karena baru 11.30 WIB tadi kabar kesembuhannya kami terima. Sehingga yang sembuh ada 3 pasien,” lanjut Lilik Hernanto.
“Seluruh santri dari Temboro yang pulang ke Blora ada 131, setelah dirapid test ada 28 yang reaktif, dan dari 28 reaktif itu telah diswab semua, hasilnya 19 orang positif Covid-19, dan 9 negatif. Kesembilan belas pasien positif Covid-19 kluster Temboro ini sedang diisolasi, dan hari ini sembuh satu yang dari Puskesmas Rowobungkul,” tambah Lilik.
Kemudian dengan adanya tambahan satu pasien positif baru di Kecamatan Bogorejo, maka status zona merah di Kabupaten Blora menjadi 9 Kecamatan.
“Paling banyak Kecamatan Jati ada 8 kasus, Kradenan 6 kasus, Blora 5 kasus, Kunduran 3 kasus, Ngawen 2 kasus, Cepu 2 kasus, kemudian Jepon, Todanan dan Bogorejo masing-masing satu kasus,” ujar Lilik Hernanto.
“Yang paling banyak rapid-test reaktifnya Blora Kota ada 33 orang, Cepu ada 23 orang, Tunjungan 11 orang, Sambong 8 orang, Banjarejo dan Randublatung 7 orang. Selengkapnya bisa lihat websitecorona.blorakab.go.id,” terang Lilik Hernanto.
Selanjutnya untuk pasien PDP masih ada 7 yang diawasi, ODP masih ada 28 orang yang dipantau, OTG 141 orang, dan pemudik ada 36.282 jiwa.
“Kami harap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya, dengan mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai ada diskriminasi, apalagi terhadap pasien reaktif rapid-test, mereka belum tentu Covid-19, jangan dikucilkan, justru harus disupport agar imunitasnya baik,” pungkasnya.
“Kami minta yang masih suka olahraga dan nongkrong di Kridosono, Alun-alun maupun tempat umum lainnya baik di Blora, Cepu maupun Kecamatan lainnya untuk tidak berkerumun, selalu jaga jarak dan wajib memakai masker,” ujar Drs. Djoko Sulistiyono.
Karena menurutnya kunci sukses pencegahan dan pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini adalah kedisiplinan masyarakat. (RED-HB01)