RAPID TEST BERGERAK NAIK CAPAI 52, KASUS COVID -19 DI BLORA BERPOTENSI NAIK

Bacaan Lainnya
HALOBLORA.COM –  Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona pada hari Selasa (12/5/2020).

Update disampaikan oleh Ketua DPRD Blora, HM. Dasum SE, MMA selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, dan Kepala Bidang Mutasi BKD Blora, Bambang Setya Kunanto, SE.

Dalam penyampaiannya, HM Dasum, SE, MMA, mangatakan bahwa hingga semalam jumlah pemudik di Kabupaten Blora mencapai 30.762 jiwa.

“Sedangkan berdasarkan data monitoring GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, hingga siang ini jumlah OTG ada164 orang, ODP 42 orang, PDP 11 orang, reaktif rapid test 52 orang, dan positif Covid-19 sudah ada 12 dengan rincian 3 meninggal dan 9 dirawat,” ucap Dasum.

“Berdasarkan data ini, maka dari itu kita semuanya harus waspada, tetap tenang dan jangan panik. Patuhi himbauan pemerintah pusat maupun daerah. Untuk memutus rantai persebaran virus Corona dibutuhkan partisipasi seluruh pihak untuk berdisiplin PBHS, CTPS, memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, usahakan tetap di rumah,” lanjut Dasum.

Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menambahkan bahwa dari 12 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, setengahnya atau 50 persen (6 orang) merupakan klaster Temboro (warga Blora yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Temboro Magetan).

“Sedangkan untuk reaktif rapid-test atau rapid-test positif sudah ada 52 orang, ini belum hasil swabnya. Jadi kita harus lebih waspada, karena masih ada peluang penambahan kasus positif Covid-19, karena sudah ada 52 yang reaktif rapid test dan masih menunggu hasil swabnya,” tegas Lilik Hernanto.

Pihaknya juga menekankan bahwa penyebaran dari hari ke hari semakin meningkat sehingga masyarakat diminta lebih disiplin dan lebih taat.

“Kalau kita tidak mematuhi himbauan pemerintah, penyakit ini tidak akan bisa dicegah, dan bisa menyebar. Tolong dengan sungguh-sungguh, kita semuanya harus disiplin CTPS, di rumah saja, wajib pakai masker jika terpaksa keluar, hindari kerumunan. Jika tidak pakai masker, bahaya, musuh kita tidak kasat mata, ini virus, tidak ada yang tahu, sangat bahaya,” ujar Lilik Hernanto.

Apalagi menurutnya saat ini sudah ada 21 tenaga medis dari RSUD Blora dan RSUD Cepu yang harus menjalani isolasi karena rapid test nya positif.

“Tolong, kalau tenaga kesehatan kita sudah banyak yang terpapar mau kemana lagi kalau kita nanti sakit. Satu satunya jalan, kita harus meningkatkan kekebalan diri kita sendiri. Jangan main-main dengan virus ini,” tambah Lilik Hernanto.

Menurutnya tenaga medis RSUD Blora dan RSUD Cepu sudah banyak yang dirawat, bahkan di Klinik Bakti Padma sudah ada 26 pasien yang dirawat.

“Untuk seluruh teman-teman tenaga medis di Kabupaten Blora, baik dokter, perawat, bidan, dan lainnya tetap semangat. Kalian jangan takut. Tetap semangat, kami percaya kalian adalah garda terakhir pertahanan kita semua. Tenaga kita banyak dibutuhkan, jangan sampai sakit. Mereka membutuhkan kita. Kita tahu ini luar biasa. Kalau kalian sakit, akan kemana masyarakat kita,” terang  Lilik Hernanto dengan nada sedih, hampir meneteskan air mata.

Dirinya juga menekankan kepada masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Semuanya diminta kompak untuk bersama-sama disiplin. (RED-HB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *