“Hingga saat ini, Senin (11/5/2020), pukul 13.00 WIB, di Kabupaten Blora positif Covid-19 yang telah terkonfirmasi secara lab PCR (swab test) ada 9, 3 meninggal, dan 6 masih dirawat di RSUD Blora, RSUD Cepu dan Klinik Bakti Padma Klopoduwur (menjalani isolasi),”
ucap Bupati.
“Ada beberapa orang positif rapid test yang klusternya belum jelas atau belum diketahui secara pasti. Kalau RSUD Blora jelas mungkin Perumda, pasien Temboro jelas dari Magetan. Tapia da saudara kita setelah dirapid positif belum tahu darimana penularannya. Ini yang sedang kita cari, kejujuran pasien sangatlah penting. Semuanya harus hati-hati,” tegas Bupati.
“Selanjutnya saya ingin menyampaikan tentang bantuan sosial. Bansos di Blora sumbernya banyak, ada dari Presiden (Pusat), Kemensos, Pemprov, Kabupaten, dan Pemerintah Desa. Saat ini yang sudah diterima masyarakat adalah bantuan dari Presiden berupa sembako senilai 200 ribu rupiah per KPM. Kemudian BST dari Kemensos senilai 600 ribu per bulan juga mulai dicairkan dalam bentuk tunai tiap KPM. Selebihnya masih diproses,” ucap Bupati.
“Pemkab tidak punya kewenangan untuk merubah data dari BPS itu. Kita sadar penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran, dan inilah yang sedang kita evaluasi untuk diusulkan kepada Pemerintah Pusat agar bisa melakukan perbaikan data. Contoh di Sambong ada seorang PNS masih terima bantuan. Mohon maaf Pemkab Blora tidak punya kewenangan untuk merubah,” ujar Bupati.
Solusinya, Bupati mengatakan bahwa pihaknya mendata orang-orang yang belum masuk data bantuan dari Pusat, yang mestinya dapat bantuan tersebut didata ulang melalui masing-masing Kepala Desa dan Lurah. Data inilah yang menurut Bupati akan diberikan bantuan dari Pemkab Blora dan Kades (BLT Dana Desa) besok pada tanggal 15 Mei nanti.