Radar Blora.com,Blora–Tingginya angka stunting di Kabupaten Blora dipengaruhi beberapa faktor hal ini memantik keseriusan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP KB) kabupaten setempat.
Untuk menekan itu, maka pihaknya menggandeng Forum Generasi Berencana (Genre).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Nur Hidayat menyebutkan angka stunting di Blora lumayan tinggi.
“Stunting di Blora yang terdata 17.000 yang Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sekitar 25,7 persen, artinya ini ngeri lagi.” ungkap Nur demikian panggilannya saat acara Car Free Day (CFD) bersama Forum Genre di Alon Alon Blora. Minggu, 2/6/2023.
Dengan menggandeng Forum Genre, lanjut kata Nur dapat membantu menekan angka stunting di Blora.
Resiko stunting diawali dari anak atau remaja putri yang duduk dibangku SMA perlunya untuk meminum tablet tambah darah.
Namun kenyataannya hal ini sulit mereka lakukan karena mereka berkeinginan badannya proposional.
Jika tidak mengkonsumsi tablet tambah darah akibatnya bisa beresiko anemia.
“Untuk itu, saya menggandeng Forum Genre agar mengajak anak anak remaja sekolah hasilnya kebanyakan mereka manut. Dan setiap kegiatan Dalduk KB, saya melibatkan temen temen genre.” katanya.
Selain melakukan sosialisasi di tingkat SMA lanjutnya pihaknya melaksanakan Jambore dengan maksud untuk menggali informasi tentang maunya anak anak utamanya SMP dan SMA.
Menurut Nur, langkah dan upaya lain yang dilakukan kedepan merencanakan 1 ASN 1 telur yang dilakukan setiap hari Jumat.
Dan untuk anak anak dibawah 2 tahun yang beresiko stunting akan diberikan telur selama 14 hari.
Namun pihaknya memastikan agar telur ini sampai kepada penderita agar untuk dimakan.
“Dengan pemberian itu, Insha Allah tinggi badan dan berat badan bisa terdongkrak namun yang lebih terpenting peningkatan intelegensi.” pintanya meneruskan.
Pihaknya berharap angka stunting di Blora dapat ditekan dan nanti anak anak tambah pintar.
“Yang punya anak remaja perhatikan pola makan, tablet penambah darah diminum secara rutin sesuai aturan untuk jamban mengunakan air bersih dan jaga kebersihan karena stunting banyak disebabkan jamban yang tidak bersih, selanjutnya suami perokok menimbulkan stunting melalui asap rokok itu bisa mempengaruhi proses janin.” demikian penjelasan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Nur Hidayat. (YS)