RADARBLORA.COM,– Dinas Pendidikan Kabupaten Blora menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Blora Pintar (KBP) bagi operator Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Blora. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai 11 hingga 16 Agustus 2025, di Gedung PGRI Kabupaten Blora, dengan tujuan memastikan penyaluran bantuan pendidikan tepat sasaran.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Drs. Slamet Dwi Cahyono, M.Pd., secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya akurasi data dalam pelaksanaan program bantuan pendidikan.
“Program ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ketepatan data sangat menentukan keberhasilan penyaluran bantuan, sehingga peran operator sekolah menjadi krusial,” tegas Slamet.
Prosedur dan Teknis Pelaksanaan.
Materi teknis dalam bimtek ini disampaikan oleh Kasi Pembinaan SD Disdik Blora, Buana Adi Nugroho, M.Pd. Ia memaparkan prosedur lengkap pelaksanaan PIP dan KBP, mulai dari pendataan, verifikasi, hingga pelaporan melalui sistem yang berlaku.
“Kami ingin memastikan semua operator memahami alur dan prosedur teknis dengan baik. Kesalahan input atau keterlambatan dapat menghambat penyaluran bantuan kepada siswa yang membutuhkan,” jelas Buana.
Selain teori, peserta juga mengikuti sesi praktik langsung untuk memperdalam pemahaman dalam pengelolaan data pendidikan. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka selama pelatihan, menunjukkan komitmen dalam mendukung kelancaran program.
Tujuan Akhir: Penyaluran Bantuan yang Tepat Sasaran.
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora berharap, melalui bimtek ini, para operator sekolah dapat bekerja lebih profesional, akurat, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, bantuan pendidikan dapat disalurkan secara adil dan merata kepada siswa yang benar-benar membutuhkan.
Program PIP dan KBP merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Melalui pelatihan ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang tertinggal akibat ketidaktepatan data atau prosedur. (RB)
