RADAR BLORA.COM,-Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora membantah sebuah isu yang lagi viral di medsos terkait aplikasi “Geseku” ternyata itu bukan sebuah aplikasi melainkan digitalisasi berbentuk fanpage, yang ditujukan kepada penyuluh pertanian di wilayah Blora.
“Itu tidak benar, “Geseku” bukan sebuah aplikasi, melainkan sistem digitalisasi dari kegiatan inovasi yang sudah ada sebelumnya,” ucap Kepala DP4 Blora, Ngaliman S.P, MMA (Alim) disela-sela acara di DPRD Blora, Selasa (16/7/2024).
Saat ditemui wartawan, Ngaliman atau yang biasa dipanggil Alim mengatakan, fanspage itu sebagai langkah upaya DP4 Blora untuk mendorong para penyuluh pertanian, agar petani di Blora semakin banyak memanfaatkan pupuk organik.
Kemudian terkait soal anggaran (Geseku, red). Alim menerangkan,”Tidak ada anggarannya mas,” fanspage itu hanya untuk mengumpulkan data-data petani supaya meringankan pekerjaan penyuluh.
Di era teknologi seperti ini, kata Alim, Geseku diluncurkan hanya berbentuk manualnya saja (fanspage). Keberadaan itu diharapkan benar-benar dapat bermanfaat khususnya dalam mendata, mengetahui jumlah stok yang ada, dari tiap desa, kecamatan hingga di tingkat kabupaten.
“Setidaknya ada 110 penyuluh pertanian di Blora yang menggunakan hal itu. Tiap penyuluh memegang 3-5 desa se-Kabupaten Blora,” ungkapnya.
“Jadi dengan adanya digitalisasi, semuanya bisa tersistem melalui fanspage penyuluh pertanian,” sambungnya.
Menanggapi larangan itu, kami memang memahami. Geseku bukanlah aplikasi, hanya fanspage untuk penyuluh pertanian se-Kabupaten Blora dalam memanfaatkan pupuk organik bagi petani.
“Perlu diketahui, terkait larangan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, kami memang memahami. Geseku bukan aplikasi dari DP4 Blora, namun sebatas digitalisasi,” pungkas Alim Kadinas DP4 Kabupaten Blora. (YS)