RADAR BLORA.COM,-Bagi banyak orang, pisau mungkin hanyalah sebuah alat potong. Namun”, bagi Dwi setyo pisau merupakan sebuah karya yang unik, didalam pengerjaanya harus mengedepankan seni.
Dwi setyo sebagai maker pisau dan juga menjadi salah satu pengurus cabang di Blora.
Lanjut”, tahun pendiriannya sekitar awal covid (2019) dikarenakan awal covid banyak sekali pekerjaan yang tidak bisa dilakukan, maka dari itu Dwi setyo mencoba menekuni hobi dan ternyata bisa dikembangkan, yang semula dari limbah menjadi sebuah benda yang sangat berguna.
Kemudian”, Penjualan pisau Dwi Setyo ini bisa sampai ke luar negeri, seperti”, Belgia,Turki. Omset yang didapatnyapun diatas UMR. Bahan yang digunakan juga dari bahan bekas seperti, per mobil bekas, kikir bekas, gergaji dari pabrik -pabrik kayu serta bahan senso yang sudah tidak di pakai.
Menurut Dwi Setyo” Jumlah produksi tergantung alat dan bahan, dalam mengerjakan teman-teman ngak harus target banyak, karena saat membuat pisau harus lebih teliti.
Harapan Dwi Setyo”, kepada pemerintah, karena kegiatan ini merupakan ekonomi kreatif dan juga banyak diuntungkan, misalkan”, dari pengrajin, penjual-penjual aksesoris mungkin bisa dibantu pemerintah dalam mempromosikan seperti dalam acara-acara produk unggulan di Blora.
Hasil karya Dwi Setyo ini bisa mengenalkan blora untuk Indonesia “karena kita di Facebook para maker Blora sudah terkenal dan brand saya Dwi Setyo adalah, mayura Blora dan tetap menggunakan nama Blora.
Lanjut kata Dwi”, karena saya bangga sebagai warga Blora dan sudah banyak diakui bahwa di Blora itu talenta-talenta maker pisau sangat bagus sekali.”pungkasnya. (YS)
