HALOBLORA.COM – Pemerintah Kabupaten Blora terus menyampaikan update data perkembangan persebaran virus Corona setiap hari. Kali ini, Rabu (22/4/2020), update disampaikan oleh Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.
Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Pelaksana BPBD, Wakil Bupati menyampaikan bahwa hingga kini jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona secara uji laborat ada satu dan sudah meninggal.
Sedangkan sisanya adalah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang masih menunggu proses swab test laboratorium PCR, meskipun sudah menjalani rapid test atau cek cepat dengan sample darah.
“Hingga saat ini, ada 159 OTG atau Orang Tanpa Gejala. Mereka ini kondisinya sehat namun punya riwayat kontak dengan pasien atau keluarga pasien positif Covid-19 yang kini diminta isolasi mandiri di rumah,” ucap Wakil Bupati.
“Adapun untuk ODP ada 111 yang masih dalam pemantauan. Sedangkan PDP masih ada 4 yang diawasi, mereka dirawat di RSUD Blora dan RSUD Cepu. Selanjutnya yang sudah positif terkonfirmasi positif Covid-19 hanya satu, yang meninggal 9 April lalu. Semoga tidak bertambah lagi,” lanjut Wakil Bupati.
Wakil Bupati juga menerangkan jika pasien yang berstatus PDP secara umum kondisinya saat ini mulai membaik, termasuk pasien dari Desa Kentong, Kecamatan Cepu yang masih diisolasi di RSUC dr. R. Soeparpto Cepu juga mulai membaik meskipun rapid test nya beberapa waktu lalu positif.
Untuk jumlah pemudik, hingga Selasa (21/4/2020) pukul 21.00 WIB semalam mencapai 22.883 jiwa. Dengan kondisi ini, pihaknya menghimbau dan memohon kepada masyarakat, khususnya para pendatang setelah tiba di rumah, agar lapor ke perangkat desa, isolasi diri selama 14 hari. Kalau mungkin merasakan gejala terjangkit covid 19, lapor ke perangkat desa, agar perangkat meneruskan ke puskesmas, nanti biar tim medis yang menjemput/ memeriksa.
“Bagi sedulur blora yang masih ada di perantauan, kami mohon tunda mudiknya. Jangan mudik dahulu, sesuai arahan Presiden dan Gubernur. Tunda mudik justru karena sayang terhadap keluarga, semoga semuanya tetap sehat. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita berupaya agar kasus Covid-19 di Blora tidak bertambah lagi,” terang Wakil Bupati.
Untuk mencegah persebaran, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap di rumah (baik kerja dari rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah). Jika terpaksa harus keluar rumah, wajib pakai masker dan selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter. Kemudian selalu membiasakan pola hidup sehat dengan cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, baik sebelum maupun sesudah beraktifitas.
“Agar tidak sampai ditangani petugas medis di puskesmas atau rumah sakit, maka kami tegaskan sekali lagi bahwa kunci utamanya adalah di diri kita masing-masing. Ketika kita bisa menahan diri untuk patuh pada himbauan pemerintah, maka tenaga medis tidak perlu merawat kita semua,” lanjut Wakil Bupati.
Khusus untuk para tenaga medis, pihaknya sangat mengapresiasi jasa mereka semuanya dalam penanganan covid-19 ini.
“Tetap semangat dan jangan menyerah. Kita bersama kalian semua. Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas dedikasinya, kemarin kita sudah meninjau dua hotel untuk persiapan tempat karantina atau isolasi para tenaga medis yang menangangi pasien covid-19, agar tidak menimbulkan kepanikan keluarga maupun lingkungan. Sementara ada Same Hotel dan Hotel Allium Cepu. Sedangkan Blora kita rencanakan di Hotel Mustika, teknisnya sedang dibahas Pak Sekda,” papar Wakil Bupati.
Kemudian kepada masyarakat, ketika ada salah satu warganya melakukan isolasi mandiri di rumah, dirinya memohon untuk selalu disupport, diberikan semangat, dan saling membantu, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Hal itu perlu dilakukan agar yang bersangkutan merasa tenang, tidak stres, tidak merasa dikucilkan, memiliki imunitas yang baik dan semangat yang tinggi untuk segera sembuh,” pintanya.
“Yang terakhir kami berpesan jangan tinggalkan ibadah untuk selalu berdoa. Bagi yang muslim setiap usai sholat fardlu kami mohon membaca al fatihah 7 kali. Sedangkan yang non muslim monggo menyesuaikan sesuai doa agamanya masing-masing ketika ibadah. Semoga kita semuanya tetap dalam lindungannya. Dilindungi dan dijauhkan allah swt, tuhan yang maha esa, dari wabah virus corona ini. Aamiin,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menambahkan bahwa benar jika sampai saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara laboratorium PSR (swab test) baru satu, yakni yang ada di Blora Kota dan meninggal pekan kedua April lalu.
“Kalau yang pasien dari Desa Kentong Kecamatan Cepu itu baru positif rapid test saja, belum terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji laboratorium PCR atau swab test. Pasien ini kondisinya saat ini mulai membaik di RSUD Cepu. Besok akan dilakukan swab test, yang hasilnya bisa diketahui sekitar 10 hari kedepan, virus apa yang ada di tubuhnya. Semoga hasilnya negative,” terang Lilik Hernanto.
Dirinya juga menambahkan bahwa hingga saat ini di RSUD dr. R. Soetijono Blora juga ada 3 pasien PDP yakni para tenaga medis yang penah kontak langsung dengan kasus pertama positif Covid-19.
“Jika kemarin Direktur RSUD Blora bilang ada 25 tenaga medis yang diisolasi, itu benar. Kini ada 3 yang berstatus PDP dan diisolasi di rumah sakit, dan menunggu hasil swab test. Sedangkan 22 lainnya melakukan isolasi secara mandiri. Semoga tidak bertambah lagi, dan semua segera pulih,” harap Lilik Hernanto.
Sebagai penutup, Kepala Pelaksana BPBD Blora, Hadi Praseno, S.Sos menegaskan bahwa bencana alam maupun bencana non alam ini merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga butuh kekompakan dan kerjasam seluruh pihak, beserta dukungan masyarakat.
“Kita akan terus berupaya menekan potensi persebaran virus ini dengan menggandeng berbagai pihak terkait. Namun kami juga memohon agar masyarakat bisa patuh dengan himbauan pemerintah agar pandemi Covid-19 ini bisa segera usai,” pungkasnya. (RED-HB01)
Post Views: 104