HALOBLORA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan kegiatan Kick Off Pencanangan Sensus Penduduk 2020 (SP2020 ) melalui kanal YouTube resmi BPS, Senin (31/8/2020).
Acara Kick Off ini merupakan penanda dimulainya Sensus Penduduk 2020 pada bulan September 2020.
Melalui acara ini membuktikan bahwa semangat Sensus Penduduk 2020 ini tidak surut oleh pandemi Covid-19.
“Di tengah berbagai kesulitan dan kendala yang dihadapi harus tetap optimis,” ungkap Suhariyanto selaku Kepala BPS dalam sambutannya.
Dikatakannya, dalam adaptasi kebiasaaan baru ini kita semua harus yakin bahwa semua kegiatan tetap bisa dijalankan dengan lancar.
Menurut dia, ada dua perubahan mendasar yang dilaksanakan dalam Sensus Penduduk 2020.
Untuk pertama kalinya Sensus Penduduk 2020 mengunakan metode kombinasi.
“Yaitu dengan cara menggunakan data Dinduk Capil dari Kemendagri sebagai data dasar,” terangnya.
Selain itu di tahun 2020 ini juga menerapkan Sensus Penduduk secara online.
Kegiatan SP2020 ini bertujuan untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk Indonesia menurut de facto dan de jure.
Juga untuk menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk.
“Data hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 tidak hanya penting untuk membuat perencanaan dimasa kini, tetapi juga untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi di Indonesia di masa depan,” ungkapnya.
Disampaikannya, Sensus Penduduk 2020 (SP2020) tahap pendataan lapangan akan segera dimulai.
Tahap pertama, Sensus Penduduk Online telah dimulai sejak 15 Februari-29 Mei 2020.
Selanjutnya, pencacahan lapangan akan dimulai pada 1 September 2020, akan disesuaikan dengan kondisi pada tiga zona pendataan.
SP Wawancara diubah mekanismenya dengan membagi ke dalam tiga zona wilayah.
”Zona 1 akan menggunakan moda Drop Off Pick Up (DOPU), artinya petugas sensus akan membagikan kuesioner dan nanti akan mengambil kembali kuesioner yang sudah diisi mandiri oleh masyarakat,” kata Suhariyanto.
Berikutnya, di zona 2 hanya akan melaksanakan tahap pemeriksaan daftar penduduk (DP) dan tahap verifikasi lapangan, tanpa wawancara detil.
Hanya di zona 3 (yaitu 41 kab/kota di Papua dan Papua Barat), petugas sensus akan tetap melaksanakan wawancara.
Sepanjang September 2020, sekitar 191 ribu petugas sensus akan berkeliling ke rumah-rumah untuk bertugas.
Petugas sensus akan dilengkapi dengan seragam, yaitu rompi berwarna biru dengan logo BPS dan sensus penduduk.
Di bagian punggung bertuliskan ‘PETUGAS SENSUS’.
Petugas juga dibekali dengan tanda pengenal dan membawa surat penugasan dari kepala BPS kabupaten/kota setempat.
Ketika di lapangan, petugas harus mematuhi protokol kesehatan.
“Mereka akan memakai masker, face shield, sarung tangan, dan membawa hand sanitizer. Dalam melaksanakan pendataan, petugas sensus juga menjaga jarak dengan penduduk,” jelas Suhariyanto.
Sementara itu, Kepala BPS Blora Heru Prasetyo mengemukakan, pihaknya telah menyiapkan petugas Sensus Penduduk 2020 yang telah dilatih dan dibekali metode protokol kesehatan Covid-19.
Pihaknya berharap, warga masyarakat yang nantinya didatangi petugas Sensus Penduduk bisa memberikan data dan informasi yang sebenarnya.
Acara Kick Off Pencanangan Sensus Penduduk 2020, selain diikuti semua pegawai BPS Blora secara virtual juga diikuti sejumlah ASN Dinkominfo Blora serta pewarta media.(RED-HB05)