Spektakuler Upat-Upat Bumi Bentangkan Merah Putih 150 Meter Di HUT RI 74

HALOBLORA.COM – Ada saja cara memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 74 yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Upat-Upat Bumi bisa dibilang lain daripada yang lain.Pasalnya, pelaksanaan upacara tersebut dengan cara membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 150 meter di puncak Gunung Warung Desa Dalangan Kecamatan Todanan.

Bacaan Lainnya

Acara yang diinisiasi komunitas Upat Upat Bumi ini, diikuti ratusan peserta upacara dari berbagai komunitas yang ada di Blora, antara lain komunitas pendaki gunung, pencak silat PSHT, warga binaannya serta komunitas lainnya. Meski persiapan terbilang mepet, acara kolosal ini menyedot perhatian berbagai kalangan.

“Persiapan untuk menjahit bendera sebenarnya butuh waktu 2 hari 2 malam, karena kemarin ada kendala listrik padam sehingga butuh waktu 4 hari. Biayanya dari iuran dan gotong royong,” tutur Lina, anggota PKBM Upat Upat Bumi di lokasi upacara, Sabtu (17/08/2019).

Baca Lainnya Juga:  Dapat Adipura, Ini Pesan Mustopa Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora

Ketua PKBM Upat Upat Bumi, Supat menegaskan, upacara dan pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 150 meter sengaja memilih lokasi Gunung Warung, dalam rangka menegaskan kembali pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Di depan ratusan peserta upacara, Supat dengan berapi-api berorasi mengingatkan kembali kerusakan alam yang terjadi. Hutan gundul, dan sampah plastik membuat keseimbangan ekosistem terganggu.

“Di puncak Gunung Warung ini, kita tancapkan kembali semangat keseimbangan alam. Sengaja, kita memilih Gunung Warung karena tempat ini telah gundul, pohon-pohon ditebangi,” ucapnya.

Penegasan Upat Upat Bumi untuk kembali menjaga kelestarian alam juga disampaikan dalam doa penutup. Supat mengajak semua kalangan untuk mewaspadai berbagai kegiatan industrialisasi yang berpotensi merusak lingkungan.

“Ya Allah, hindarkan kami dari marabahaya politik dan kerusakan alam. Lindungilah kami dari kapitalisme global yang menghancurkan seluruh alam,” ujarnya di sela-sela penutup.

Semangat mencintai alam benar-benar tampak usai upacara kolosal tersebut. Inisiator kegiatan mengingatkan kepada peserta upacara agar memungut sampah-sampah plastik yang ada di puncak gunung secara bersama-sama(RED-HB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *