Tradisi Sambatan Mapak, Kearifan Lokal Yang Masih Lestari Dilakukan di Desa Plantungan

Kades Plantungan Endang Susana bersama warga melakukan kerja bakti benahi jalan Desa (foto dok: Y Sunaryo RADAR BLORA)

RADAR BLORA.COM,-Desa Plantungan, yang terletak di antara puncak bukit perbatasan Kabupaten Blora-Rembang menghadapi masalah jalan rusak yang begitu parah dan sangat mempengaruhi mobilitas (aktifitas) penduduk setempat.

Bacaan Lainnya

Namun, dengan keadaan seperti itu masyarakat tetap semangat beraktivitas setiap hari dan tetap melawati jalan yang hampir tidak bisa dilewati motor maupun mobil tersebut.

Kemudian Kades Plantungan  Endang Susana menyampaikan, untuk menyambut  bulan suci  Ramadhan ini, Pemerintahan Desa Plantungan  bersama  masyarakat melakukan kegiatan sambatan (gotong royong) untuk memperbaiki ruas jalan kabupaten yang rusak,  Minggu 10/3/2024

“Agar jalan tersebut bisa dilalui masyarakat setempat maupun luar dan mungkin nanti bagi para pemudik yang akan menggunakan akses jalan tersebut menuju ke Desa Plantungan,” ucap Endang Susana.

Diterangkan Endang  kegiatan kerja bakti ini di mulai dari depan Sekolah Dasar Plantungan sampai ke bawah makam Klutuk (Makam Desa Sendangharjo).

“Perbaikan jalan ini menggunakan dana swadaya dari masyarakat dan nanti ketika lebaran warga masyarakat yang melewati lebih nyaman serta enak di lewati,” ucap Endang.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada warga masyarakat Desa Plantungan yang peduli dan meluangkan waktu serta tenaganya untuk  perbaikan jalan demi kemajuan Desa plantungan, ” pungkas Kades Plantungan Endang Susana.

Kemudian Agus warga Plantungan mengatakan, kegiatan sambatan (gotong royong) ini untuk memperbaiki jalan yang rusak sebagai bentuk kesadaran masyarakat.

Jadi, solidaritas dan Kerjasama serta Gotong royong adalah nilai yang kuat dalam budaya Indonesia, dan itu diwujudkan warga Desa Plantungan.

Baca Juga:  Tingkatkan UMKM, Pemerintah Kabupaten Blora Gelar Festival Gebyar Ramadhan 2024

Mereka saling membantu dan bekerja sama untuk memperbaiki jalan rusak tersebut, tanpa memandang perbedaan sosial atau ekonomi. Hal ini mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan yang ada di desa ini,” ucap Agus. (YS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *