Yanik Mariana mengenakan pakaian samin hitam, berhijab hitam, bawahan batik jati teres
|
Perajin batik tulis “Nimas Barokah” dari Kelurahan Beran, Kecamatan Blora Kota ini terpilih bersama dua perajin lainnya untuk menerima sertifikat profesi batik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Kaget, senang, bercampur bangga. Agak grogi juga karena berdiri di depan para tamu negara dan menerima sertifikat dari Pak Jokowi. Tidak saya bayangkan sama sekali kalau bakal ketemu dan bertatap muka langsung dengan Pak Jokowi. Tadi saya bilang maturnuwun Bapak, sambil berjabat tangan,” ungkap Yanik Mariana.
Selanjutnya, pekan lalu dirinya dihubungi oleh pengurus Bekraf agar tidak pergi kemana-mana saat tanggal 2 Oktober 2019.
“Ternyata kemarin baru dikabari kalau mau diajak ke Solo (Surakarta-red) untuk menghadiri peringatan Hari Batik Nasional bersama Presiden. Tidak ada persiapan apa-apa, ini saja pakai batik lama. Saya kira hanya sebagai peserta dalam acara tersebut, ternyata diminta maju untuk menerima sertifikat,” lanjutnya.
“Pak Jokowi juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh perajin yang selama ini telah ikut melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia,” tambah Yanik Mariana.
Terpisah, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si ketika dimintai komentarnya terkait perkembangan batik Blora. Dirinya mengaku bangga dengan batik Blora yang usianya baru sekitar 10 tahun.
“Pertama-tama saya ucapkan Selamat Hari Batik Nasional ke 10 untuk seluruh perajin dan pecinta batik Indonesia, khususnya batik Blora. Batik Blora saat ini sudah tidak kalah dengan batik dari Solo, Pekalongan dan Yogyakarta. Sudah banyak tokoh nasional yang memakainya, bahkan diapresiasi oleh Pak Presiden dan Pak Gubernur yang sudah mengoleksi beberapa motif,” ucap Arief Rohman.
Dirinya mengajak seluruh warga Blora untuk menggunakan batik Blora dalam beraktifitas, baik seragam kerja maupun seragam sekolah.
“Jika semua ASN dan pelajar dari tingkat TK-SD-SMP hingga SMA yang jumlahnya puluhan ribu orang itu berseragam batik Blora, bisa dibayangkan akan ada banyak tenaga kerja yang terserap untuk memproduksi batik kita. Ekonomi akan berputar,” jelas Wakil Bupati. (RED-HB01)