RADARBLORA.COM,– Proses perpanjangan kontrak antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (PT BPE) dengan PT Pertamina masih menunggu hasil survey lapangan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Survey tersebut akan menentukan nasib operasi penambangan sumur minyak tua di wilayah Ledok dan Semanggi, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Direktur Operasional PT BPE, Prima Segara, mengungkapkan bahwa survey lapangan rencananya akan dilaksanakan pada 28 April 2025.
Tim yang terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) akan turun ke lokasi untuk meninjau kelayakan operasi.
“Setelah survey selesai, Kementerian ESDM akan mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) yang menjadi dasar bagi Pertamina untuk memproses perpanjangan kontrak dengan PT BPE,” jelas Prima, Kamis (24/4/2025).
Perpanjangan kontrak ini dinilai krusial bagi PT BPE mengingat pemutusan kerja sama sebelumnya telah menyebabkan kerugian pendapatan daerah mencapai Rp4 miliar.
Selain itu, diterangkan Prima bahwa saat ini ratusan pekerja yang bergantung pada aktivitas penambangan minyak di sumur tua tersebut juga terdampak, kehilangan sumber penghidupan sejak kontrak dihentikan.
“Kami berharap proses survey dan penerbitan Kepmen dapat berjalan lancar agar operasional penambangan bisa segera kembali berjalan dan memberikan manfaat ekonomi bagi daerah maupun masyarakat,” tambah Prima.
Sebelumnya, aktivitas penambangan sumur tua di Blora sempat menjadi andalan bagi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD).
Kembali ia menyampaikan, Jika kontrak diperpanjang, PT BPE optimistis dapat memulihkan produksi dan mengembalikan dampak ekonomi positif bagi wilayah setempat.
Pemerintah Kabupaten Blora dan masyarakat menantikan keputusan Kementerian ESDM, mengingat sektor migas masih menjadi salah satu penopang perekonomian di daerah tersebut. (YS)
