BUPATI BLORA DJOKO NUGROHO TEKEN MOU TENTANG PLATFORM KEBUDAYAAN INDONESIA

Bacaan Lainnya

HALOBLORA.COM – JAKARTA. Bupati Blora, Djoko Nugroho didampingi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga, Kebudayaan dan Olahraga (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Selasa (3/7/2018) datangi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.

Kedatangannya untuk menghadiri undangan Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI terkait penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) atau MoU tentang Platform Kebudayaan Indonesiana.

Pasalnya Kabupaten Blora telah dipilih oleh Ditjen Kebudayaan bersama tujuh kabupaten/kota lainnya se Indonesia sebagai salah satu tuan rumah festival budaya bertajuk Indonesiana dirangkaikan dengan penyerahan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) dari enam daerah.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, bersama Bupati Blora Djoko Nugroho dan tujuh kepala daerah lainnya yakni Tulungagung, Ponorogo, Kota Surakarta, Lebak, Ambon, Palu dan Kota Malang.

Dilanjutkan penyerahan dokumen PPKD oleh keenam kepala daerah kepada Mendikbud untuk dijadikan sebagai strategi pemajuan kebudayaan nasional. Diantaranya Blora, Ponorogo, Tulungagung, Kota Malang, Palu, dan Ambon.

Menurut Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, penandatanganan MoU ini sebagai dasar penguatan kerjasama pelaksanaan Festival Budaya Indonesiana yang akan dilaksanakan di masing-masing daerah.

“Festival budaya berpotensi menjadi ajang untuk menguatkan karakter bangsa. Festival-festival budaya juga dapat menjadi wahana untuk menumbuh kembangkan identitas warga agar terciptanya kepercayaan diri bangsa dan sifat saling menghargai untuk menguatkan persatuan-kesatuan bangsa,” ucap Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Selasa (3/7/2018).

Selain itu, festival budaya memiliki potensi yang bukan hanya mengangkat keunikan daerah, tapi juga ketersambungan daerah. Lebih jauh, festival budaya juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara holistik.

Baca Juga:  Tradisi Sambatan Mapak, Kearifan Lokal Yang Masih Lestari Dilakukan di Desa Plantungan

“Pengembangan platform Kebudayaan Indonesiana merupakan kegiatan yang kompleks dan berkesinambungan, dilaksanakan sekaligus pada tingkat nasional dan daerah serta pada tataran tata kelola dan penyelenggaraan,” lanjutnya.

Menurut Dirjen Kebudayaan, sebelumnya sudah ada tim dari kementerian yang turun langsung ke daerah untuk melakukan survey di Kabupaten/Kota yang memang layak menjadi tuan rumah festival budaya ini.

Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Dirjen Kebudayaan yang telah memilih Kabupaten Blora sebagai tuan rumah festival budaya Indonesiana sekaligus sebagai daerah prioritas penyusunan PPKD Tahun 2018.

“PPKD ini akan kami jadikan dasar dalam perencanaan pembangunan kebudayaan di Kabupaten Blora. Terimakasih Pek Menteri dan Pak Dirjen,” ucap Bupati di hadapan Mendikbud, Dirjen Kebudayaan dan jajarannya.

Sementara itu, menyoal budaya Blora. Bupati Djoko Nugroho menyampaikan bahwa budaya di Kabupaten ujung timur Jawa Tengah ini sangat dipengaruhi dengan kondisi geografis wilayahnya yang sebagian besar merupakan hutan jati.

“Hutan jati yang terhampar luas hampir separuh wilayah Blora sangat mempengaruhi kebudayaan masyarakatnya.seperti seni barongan sosok gembong amijoyo penjaga hutan jati wengker, tari tayub, lantas teknologi tradisional yang memanfaatkan kayu jati seperti sumur goak, saradan, penambangan rakyat, gerobak. Demikian juga dengan kulinernya yang disajikan dengan daun jati, sampai kuliner ungker,” papar Bupati.

Menurut Bupati, kebudayaan harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan tata nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Negara atau daerah yang kebudayaannya tetap terjaga dan lestari pasti akan maju pembangunannya. Lihat saja Jepang, China, Yoagyakarta, dan Bali. Kami berharap kedepan, dengan budaya Blora akan lebih maju lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinporabudpar Blora, Drs. Kunto Aji mengatakan bahwa Festival Budaya Indonesiana yang akan dilaksanakan di Blora berupa Festival Folklor Blora dengan tema “Cerita dari Blora”.

Baca Juga:  Tradisi Sambatan Mapak, Kearifan Lokal Yang Masih Lestari Dilakukan di Desa Plantungan

“Festival ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan September, dengan mengeksplore kekayaan seni budaya dan tradisi Kabupaten Blora. Selain itu Blora juga akan ketempatan event International Gamelan Festival yang terpusat di Solo. Mohon doa dan dukungannya, semoga bisa berjalan lancar dan membuat Blora semakin kuncara,” terangnya singkat. (rsa-Tim Berita Humas dan Protokol Setda Kab.Blora- RED)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *