Petani Tebu Sambangi DPRD Blora, Ada Apa?

Perwakilan petani Tebu Sambangi Anggota DPRD Blora, (foto dok: Y Sunaryo/RADAR BLORA)

RADAR BLORA.COM,-Keresahan petani tebu kepada Pabrik Gula PT Gendhis Multi Manis (PT. GMM) Todanan Blora soal harga rendemen tebu giling lokal Rp. 67.000/kwintal yang tak sesuai dari Surat Keputusan (SK) Dirjen Perkebunan.

Bacaan Lainnya

Harga tersebut dinilai jauh dari peningkatan kesejahteraan bagi petani dan seharusnya harga dalam SK tersebut mencapai Rp. 69.000 per kwintal, sedangkan Pabrik Gula PT GMM Blora belum memberikan kontribusi positif untuk para petani tebu.

“Para petani mempertanyakan harga rendemen tebu giling lokal Rp. 67.000/kwintal dari PT GMM Blora. Ada dugaan tak sesuai SK Dirjen Perkebunan. Ini jelas pembohongan publik,” terang Anton Sudibyo, Sekretaris DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora.

Anton kembali menerangkan bahwa selama 4-5 tahun terakhir petani tebu menderita dengan harga rendemen tebu giling yang ditetapkan PT GMM Blora dengan harga dibawah standar. Ucapan tersebut disampaikan kepada Anggota DPRD Blora. Kamis (16/5/2024)

Keluhan para petani tebu tersebut disampaikan melalui surat beberapa waktu lalu agar Pabrik Gula (PG) PT GMM Blora mengevaluasi kembali harga rendemen tebu giling sesuai dengan SK Dirjen Perkebunan, dengan harga Rp. 690/kg atau Rp.69.000/Kw, ucapnya.

“Pabrik lain berani membeli dengan harga yang sesuai. PT GMM diduga tidak mematuhi dan tak merespon keluhan petani tebu Blora, dan bahkan tak mampu membaca dalam SK,” papar Anton.

Para petani tebu menuntut agar Dirut PT GMM Blora segera dipanggil dan memberikan penjelasan kepada petani, mengapa harga rendemen tebu giling tidak sesuai dalam SK Dirjen Perkebunan.

“Pabrik Gula PT Gendhis Multi Manis (PT. GMM) low respon terhadap keluhan petani tebu Blora. Kemudian hal ini kami sampaikan (wadulkan) ke dewan,” pungkas Anton.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto saat menerima perwakilan para petani tebu menyampaikan bahwa Bupati Blora, Arief Rohman berjanji akan mengajak para petani tebu di Kabupaten Blora untuk membawa permasalahan ini ke Direksi Bulog di Jakarta, ucapan tersebut usai pelantikan APTRI Blora masa jabatan 2024-2029 beberapa hari lalu.

DPRD Blora, akan menugaskan anggota dari Komisi B dan dinas terkait agar nantinya dapat terkoneksi dengan baik antara petani, pabrik, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam membersamai perjuangan para petani tebu Blora ke Bulog yang berada di Jakarta tersebut,” ucap Siswanto. (YS)

Pos terkait

Yuk pasang Iklan Yuk pasang Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *