![]() |
Wakil Bupati Blora ikut memetik buah jeruk didesa Tanggel Randublatung |
Meskipun tengah hari itu cuaca sangat terik, tidak mengurangi semangat para petani untuk memanen jeruk yang sudah ia tanam sejak puluhan tahun lalu secara turun temurun. Salah satunya adalah Mujiyat, petani jeruk sekaligus Ketua Kelompok Tani “Tani Makmur”.
“Rata-rata satu pohon bisa menghasilkan jeruk sebanyak 10 kg sampai 15 kg. Untuk yang grade A saat ini harganya Rp 8 ribu per kg, sedangkan grade terendah diharga Rp 4 ribu per kg. Banyak tengkulak yang datang membeli langsung ke petani,” ucapnya.
Di depan Wakil Bupati, Mujiyat mengaku jika pada musim panen kali ini jeruknya tidak sebesar tahun lalu karena minimnya air. Meskipun ukurannya lebih kecil, namun menurutnya rasa manisnya tetap terjaga.
Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si yang datang bersama Camat Randublatung, perwakilan Dinas Pertanian dan Dewi, salah satu entrepreneur muda asal Yogyakarta, asli Randublatung, mengaku senang melihat perkebunan jeruk yang hasilnya luar biasa di Dukuh Gumeng, Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung.
“Pak Kades nanti biar mendata ibu-ibu yang bisa diajari pengolahan pasca panen. Kita wadahi dalam BUMDes yang nantinya bisa kerjasama dengan Mbak Dewi. Kebetulan dia ini sedang pulang kampung dan sudah punya contoh produk olahan dari jeruk yang sangat diminati pasaran kota-kota besar,” lanjut Wakil Bupati.
“Kemarin saya sudah beli jeruk Tanggel di pasaran, lalu saya buat beer ini. Ternyata rasanya enak dan banyak diminati teman saya. Ini peluang yang bisa dikerjasamakan dengan masyarakat Desa Tanggel. Saya siap ikut membantu masyarakat Desa Tanggel, nanti kita lakukan koordinasi lanjutan,” ungkap Dewi yang memang mempunyai bisnis kuliner ini.